Ahad 26 Nov 2017 06:07 WIB

Indonesia Kutuk Serangan Masjid di Sinai

Rep: Ahmad Islamy Jamil, Fuji Eka Permana/ Red: Elba Damhuri
 Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang berkumpul di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Foto: EPA/Stringer
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang berkumpul di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Indonesia mengutuk keras serangan bom dan penembakan di Masjid al-Rawdah, Sinai Utara, Mesir, pada Jumat (24/11). Indonesia juga menyampaikan simpati mendalam atas kejadian yang menelan korban setidaknya 235 orang meninggal dan 109 orang terluka tersebut.

"Negara kita, saya, mengutuk keras serangan yang ada di Mesir," kata Presiden RI Joko Widodo di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (25/11), dalam pernyataan resmi yang dirilis Deputi Bidang Protokol, Pers, Media dan Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Presiden juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk bersama Mesir dalam menghadapi situasi yang sulit seperti ini. "Duka dan simpati yang mendalam dari seluruh rakyat Indonesia, baik kepada Pemerintah Mesir, masyarakat, dan korban," ucap Presiden Jokowi lebih lanjut.

Jokowi menyatakan, aksi teror seperti ini harus dicegah, salah satunya dengan meningkatkan kerja sama internasional dalam rangka memerangi terorisme dan radikalisme yang menjadi kewajiban bersama negara-negara dunia.

Di tempat terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai serangan bom tersebut sebagai tindakan keji. "Kita tentu marah dan mengutuk pelakunya. Ini sangat fatal, orang habis shalat Jumat," kata Wapres Jusuf Kalla di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, sebelum melakukan kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Wapres mengatakan, apa pun alasannya, hal itu merupakan tindakan keji yang mengakibatkan korban orang tak berdosa. Sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia, JK juga mengaku sangat marah. "Kita sangat sedih, saya pribadi marah atas kejadian ini. Walaupun ini bukan yang pertama, tetapi korban jiwanya paling banyak," kata JK.

Wapres berharap Pemerintah Mesir dapat segera menangkap pelakunya. Ini adalah serangan mematikan sejak pemberontakan kelompok militan di semenanjung tersebut meningkat pada 2013.

Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi berjanji akan membalas serangan tersebut setelah melakukan pembicaraan dengan petugas keamanan. Belum ada kelompok yang mengklaim melakukan serangan tersebut. Namun, kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan di provinsi ini.

Kelompok militan ini biasanya menargetkan pasukan keamanan dan gereja Kristen. Serangan berdarah di sebuah masjid yang terkait dengan Muslim Sufi kali ini telah mengejutkan Mesir.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, peristiwa kali ini menjadi tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dan menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan hidup manusia.

Zainut menuturkan, Islam tidak membenarkan tindakan kekerasan maupun pembunuhan, apalagi pembantaian terhadap orang yang sedang melaksanakan ibadah di dalam masjid. Tindakan tersebut adalah perbuatan yang sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama.

Oleh karena itu, sambung Zainut, sangat menyedihkan jika kemudian ada sekelompok orang yang mengatasnamakan agama melakukan tindakan brutal dan sadis. Menurut dia, perilaku semacam itu pada hakikatnya justru hanya menodai kesucian ajaran agama Islam.

(Fergi Nadira, Pengolah Firkah Fansuri).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement