Ahad 26 Nov 2017 03:45 WIB

Pemerintah Mesir Bakal Bangun Mausoleum di Bir Al Abd

Rep: reja irfa widodo/ Red: Ratna Puspita
Pemandangan bagian luar Masjid Al-Rawda sehari setelah rumah ibadah tersebut diserang di bagian utara Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (25/11). Menurut laporan, setidaknya 270 orang tewas dan 90 terluka karena ledakan bom.
Foto: EPA-EFE/AHMED HASSAN
Pemandangan bagian luar Masjid Al-Rawda sehari setelah rumah ibadah tersebut diserang di bagian utara Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (25/11). Menurut laporan, setidaknya 270 orang tewas dan 90 terluka karena ledakan bom.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi, memerintahkan untuk membangun mausoleoum di Kota Bir Al Abd, lokasi tempat terjadinya serangan teror yang menewaskan sekitar 305 orang, Jumat (24/11) silam. Mausoleum atau monumen makam tersebut akan menjadi penanda rasa duka cita yang begitu mendalam dari Pemerintah Mesir atas tragedi tersebut.

Setidaknya 305 orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan tersebut, termasuk 27 anak-anak. Selain itu, 128 orang mengalami luka-luka akibat akibat serangan di Masjid Al Rawdah, Kota Bir Al Abd, Provinsi Sinai Utara tersebut. Serangan ini pun menjadi serangan teroris paling mematikan dalam sejarah Mesir. 

Seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (25/11) waktu setempat, Pemerintah Mesir akan membangun mausoleum di Kota Bir Al Abd. “Mauseloum ini menandakan rasa duka cita yang begitu dalam dari Pemerintah Mesir atas kematian ratusan orang dalam serangan tersebut,”’ tulis pernyataan resmi dari Kantor Kepresidenan Mesir.

Kendati begitu, hingga saat ini belum ditentukan lembaga pemerintah mana yang akan membangun masoleum itu dan lokasi pasti dari masoleum tersebut. Serangan di masjid di Sinai Utara itu terjadi pada Jumat (24/11) waktu setempat, tepatnya saat jamaah ratusan orang di Bir Al Abd tengah melaksanakan shalat jumat.

Hingga saat ini, belum ada organisasi atapun pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid yang biasa digunakan komunitas sufi tersebut. Beberapa jam setelah serangan tersebut, militer Mesir melakukan serangan udara di sekitar pegunungan di dekat Bir Al Ad, yang diduga kuat menjadi lokasi persembunyian para pelaku serangan. 

Pemerintah Mesir pun menyebut, para pelaku serangan tersebut tewas dalam serangan udara tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement