Jumat 12 Jan 2018 09:44 WIB

Saudi Gelar Pameran Otomotif Pertama Khusus Wanita

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Pameran otomotif khusus perempuan di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/1).
Foto: REUTERS/Reem Baeshen
Pameran otomotif khusus perempuan di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Perempuan Arab Saudi berbondong-bondong mengunjungi Le Mall di Jeddah pada Kamis (11/1) untuk menghadiri pameran kendaraan bermotor khusus wanita pertama di negara tersebut. Pameran ini diselenggarakan beberapa bulan setelah Arab Saudi mengumumkan pemberian izin mengemudi bagi wanita.

Balon-balon berwarna merah muda, oranye, dan kuning terlihat banyak tergantung di ruang pameran mal. Sejumlah wanita juga terlihat mengabadikan momen ini dengan berpose di depan mobil.

 

"Saya selalu tertarik dengan mobil, tapi kami tidak memiliki kemampuan mengemudi. Dan sekarang saya sangat tertarik membeli mobil tapi saya ingin pembayaran dan harga yang tidak terlalu tinggi," kata Ghada al-Ali, salah seorang pengunjung.

 

Biaya hidup di Arab Saudi semakin meningkat setelah pemerintah menaikkan harga gas domestik dan memperkenalkan pajak pertambahan nilai (PPN) pada Januari ini. Pameran tersebut berfokus pada mobil hemat bahan bakar, yang menyediakan tim penjualan wanita untuk membantu pelanggan baru mereka.

 

"Perempuan adalah bagian terbesar yang berbelanja di mal ini. Seluruh mal ini dikelola oleh wanita. Semua kasir adalah wanita. Semua orang di restoran adalah wanita," ujar Sharifa Mohammad, kepala sales wanita dalam pameran tersebut.

 

photo
Pameran otomotif khusus perempuan di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/1). (REUTERS/Reem Baeshen)

 

 

Dalam sebuah keputusan yang dikeluarkan pada September lalu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud memerintahkan pencabutan larangan mengemudi bagi wanita. Pencabutan larangan ini akan mulai berlaku pada Juni mendatang.

 

Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang melarang wanita mengemudi. Keputusan penting kerajaan tersebut telah banyak menuai pujian dan dianggap sebagai bukti kecenderungan progresif baru di kerajaan Muslim yang sangat konservatif.

 

Putra Mahkota Mohammed bin Salman adalah wajah dibalik perubahan itu. Banyak pemuda Arab Saudi yang menganggap kekuasaan Mohammed adalah bukti generasi mereka telah mengambil bagian penting dalam menjalankan sebuah negara yang sejak lama memiliki tradisi patriarki.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement