Rabu 28 Feb 2018 19:00 WIB

AS Tuduh Rusia Gagal Lucuti Senjata Kimia Suriah

Rusia menyebut senjata kimia suria telah dimusnahkan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Beberapa bayi memperoleh penanganan medis setelah terpapar gas beracun di Desa Shifunieh, Ghouta Timur, Suriah, Ahad (25/2).
Foto: Mohammed Badra/EPA-EFE
Beberapa bayi memperoleh penanganan medis setelah terpapar gas beracun di Desa Shifunieh, Ghouta Timur, Suriah, Ahad (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Amerika Serikat (AS) menyebut Rusia telah melanggar komitmen mereka untuk melucuti persediaan senjata kimia milik Suriah.  Paman Sam juga menilai Pemerintahan Presiden Vladimir Putin sudah gagal dalam mencegah militer Suriah untuk menggunakan persenjataan tersebut.

"Berdasarkan sejarah, Rusia berada dalam sisi yang salah terkait penggunaan senjata kimia di Suriah," kata Duta Pelucutan Senjata AS Robert Wood, Rabu (28/2).

Wood juga mengomentari terkait laporan jika Korea Utara (Korut) memasok bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi senjata kimia di Suriah. Dia menegaskan, sudah jelas ada hubungan sejarah antara kedua negara terkait program rudal, yakni komponen senjata kimia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergi Lavrov mengatakan, Pemerintah Suriah telah memusnahkan persediaan senjata kimia itu. Dia melanjutkan, Suriah juga telah bersedia berada di bawah kendali internasional.

 

Baca juga, AS Kecam Bom Rusia dan Suriah yang Tewaskan Oposisi. 

 

Lavrov lantas balik menuduh jika AS dan sekutu telah mengekploitasi tuduhan tidak berdasar terkait penggunaan senjata kimia. Lavrov mengungkapkan, AS telah menggunakan isu tersebut sebagai alat politik penggerak anti-pemerintah Suriah.

Sebelumnya, PBB menemukan indikasi Korut memasok bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi senjata kimia di Suriah. PBB menyebut, Korut telah menyuplai bahan-bahan seperti ubin tahan asam, katup, dan termometer ke Suriah.

Penyidik PBB juga mengatakan, pakar rudal Korut terlihat bekerja di fasilitas senjata kimia dan rudal Suriah. Menurut laporan PBB, sedikitnya terdapat 40 pengiriman yang tidak dilaporkan dari Korut ke Suriah antara tahun2012-2017. Termasuk bagian rudal balistik dan persediaan yang dilarang.

rizkyan adiyudha/reuters

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement