Kamis 22 Mar 2018 01:52 WIB

Warga Afrin Serahkan 18 Milisi Kurdi ke Pasukan Turki

Milisi Kurdi mengenakan pakaian sipil agar tak mudah dikenali.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Reiny Dwinanda
Pasukan Turki dan milisi Suriah pro-Turki mencoba mengambil alih bukit Bursayah yang memisahkan Afrin yang dikuasai Kurdi dengan Kota Azaz, Suriah yang dikuasai Turki, 28 Januari 2018. Hampir sebulan operasi militer Turki berlangsung di Afrin.
Foto: AP Photo
Pasukan Turki dan milisi Suriah pro-Turki mencoba mengambil alih bukit Bursayah yang memisahkan Afrin yang dikuasai Kurdi dengan Kota Azaz, Suriah yang dikuasai Turki, 28 Januari 2018. Hampir sebulan operasi militer Turki berlangsung di Afrin.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Warga lokal Afrin menyerahkan 18 anggota kelompok militan Kurdi kepada tentara Turki di wilayah Afrin, Suriah, Rabu (21/3) waktu setempat. Hal ini disampaikan pihak militer Turki seperti dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (21/3).

Militer Turki menyatakan, penyerahan tersebut dilakukan oleh penduduk lokal bersama sembilan kepala desa. Pada Selasa (20/3), warga lokal Afrin juga telah menangkap tiga anggota kelompok militan Kurdi dan menyerahkannya ke pasukan Turki.

Sebelumnya, Ahad (19/3), pasukan pendukung Turki membebaskan pusat kota Afrin, yang menjadi tempat persembunyian utama bagi kelompok Kurdi PYD/PKK sejak 2012. Kelompok ini kerap mengenakan pakaian warga sipil supaya tidak diserang oleh pasukan Turki.

Baca juga: Suriah Kecam Pendudukan Afrin oleh Turki

Seorang anggota kelompok Kurdi PYD/PKK pun mengakui taktik tersebut. Orang itu menceritakan ia bersembunyi dengan mengenakan pakaian warga sipil ketika pasukan Turki melakukan operasi pembersihan teroris di Afrin. 

Di persembunyiannya, ia tak lepas dari senjata. "Kami bersembunyi di kebun zaitun dengan pakaian sipil kami agar aman," ujar dia seperti dilansir dari Anadolu Agency, pertengahan Februari lalu.

Kelompok Kurdi PYD/PKK memanfaatkan warga sipil untuk menyerang pasukan Turki dan kota-kota Turki. Saat ditanya alasannya mengenakan pakaian sipil, orang itu mengatakan karena pasukan Turki hanya menargetkan teroris dengan seragam militer. Kelompok Kurdi menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan mencegah warga sipil meninggalkan Afrin.

Pada 20 Januari lalu, Turki meluncurkan Operation Olive Branch untuk membersihkan kelompok Kurdi PYD/PKK dan Daesh dari Afrin di Suriah barat laut. Militer Turki mengatakan hanya target teror yang dihancurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement