Kamis 22 Mar 2018 07:59 WIB

Saat Saudi tak Wajibkan Wanita Pakai Abaya

Yang penting wanita harus mengenakan pakaian yang sopan dan terhormat.

Para wanita Arab Saudi.
Foto: Al Arabiya.com
Para wanita Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Irfan Junaidi

Perubahan besar yang sedang dijalankan Arab Saudi tak hanya cukup dirasakan masyarakat setempat. Warna baru kehidupan di Arab Saudi yang diarahkan lebih terbuka dan moderat ini juga terus digaungkan kepada dunia.

Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman, misalnya, berpendapat bahwa wanita di Arab Saudi tidak perlu memakai baju khas Timur Tengah atau abaya hitam.

"Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada wanita untuk memutuskan jenis pakaian apa yang layak dan sopan yang dia pakai," kata Salman dalam wawancara dengan saluran televisi CBS, Ahad (18/3).

UU di Saudi jelas menyatakan bahwa perempuan harus mengenakan pakaian yang layak (sopan) dan terhormat, termasuk laki-laki. Abaya merupakan pakaian budaya di Saudi yang sampai menutup seluruh kepala kecuali mata.

Reformasi di Saudi terus digaungkan Pangeran  Salman belakangan ini. Perempuan di Saudi kini boleh menyetir, tidak dilarang lagi menonton event olahraga, dan bepergian.

Pemerintah Arab Saudi juga mendesain serangkaian program komunikasi internasional untuk mengenalkan “warna baru” Arab Saudi. Kementerian Informasi dan Kebudayaan memegang peranan yang sangat penting untuk menyampaikan pesan moderasi Arab Saudi ini kepada dunia.

Saudi TV menjadi salah satu elemen penting untuk meneruskan pesan transformasi Arab Saudi ini. Dengan tujuh saluran yang dimiliki, Saudi TV akan mengampanyekan berbagai perubahan di Arab Saudi ini kepada seluruh dunia.

Salah satu saluran penting yang sedang disiapkan untuk mengabarkan berbagai program transformasi di Arab Saudi adalah saluran budaya. Menurut Vice President Engineering Departement Saudi TV Samir Asiri, selain saluran budaya, pihaknya juga sedang menyiapkan saluran khusus berita. “Kami akan menyajikan siaran dalam berbagai bahasa,” tutur dia.

Upaya peningkatan infrastruktur Saudi TV pun terus dijalankan. “Kami menjangkau jutaan penonton di seluruh dunia,” kata Samir. Pihaknya mengaku berupaya menyajikan berita seluas-luasnya, terutama yang terkait dengan berbagai perubahan di Arab Saudi. Dia memastikan, semua upaya peningkatan Saudi TV ini didukung penuh oleh Kerajaan Arab Saudi.

Kementerian Informasi dan Kebudayaan Arab Saudi juga akan menggiatkan kerja sama dengan media-media di negara lain. Wakil Menteri Informasi untuk Urusan Hubungan dengan Media Internasional Khalid AA Al Ghamdi mengungkapkan, pihaknya sangat antusias membangun jaringan dengan berbagai media yang punya visi sama.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement