Senin 26 Mar 2018 20:54 WIB

Tolak Klaim Rusia, Oposisi Bantah akan Lepaskan Douma

Ini adalah kebohongan dan tanpa kebenaran.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Konvoi 46 truk bantuan kemanusiaan dikirim ke kota Douma di Ghouta Timur, Senin (5/3).
Foto: Syrian Red Crescent via AP
Konvoi 46 truk bantuan kemanusiaan dikirim ke kota Douma di Ghouta Timur, Senin (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID,DOUMA -- Fraksi pemberontak Jaish Al-Islam di Ghouta Timur, Suriah, membantah klaim bahwa para pejuangnya telah bersedia untuk meletakkan senjata dan meninggalkan kantong yang mereka kendalikan. Klaim tersebut berasal dari Rusia, yang mengatakan bahwa pihaknya telah bersedia meninggalkan kota Douma.

"Ini adalah kebohongan dan tanpa kebenaran," kata kepala politik Jaish Al-Islam, Mohammad Alloush seperti ditulis Reuters.

Sebelumnya kantor berita Rusia RIA mengutip seorang pejabat staf umum Rusia yang mengatakan bahwa pemberontak di kota dekat ibu kota Damaskus itu telah menyatakan kesediaan untuk berhenti bertempur dan pergi.

Pejabat itu, Stanislav Gadzhimagomedov mengatakan kelompok itu berhubungan dengan perwira Rusia yang menangani perundingan. Ia juga mengatakan masalah kepergian mereka dari kota itu kemungkinan akan diselesaikan dalam waktu dekat.

Sebelumnya Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan lebih dari 900 pemberontak dan warga sipil Suriah mulai meninggalkan wilayah paling selatan Ghouta Timur, pada Ahad (25/3). Dan padaSabtu (24/3) sudah ada 1.000 orang yang meninggalkan wilayah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement