Rabu 04 Apr 2018 21:35 WIB

Trump Minta Saudi Biayai Dana Penumpasan ISIS

Donald Trump bersumpah menarik pasukan AS dari Suriah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Didi Purwadi
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan Arab Saudi harus membayar jika ingin melanjutkan serangan militer AS kepada ISIS di Suriah. Trump mengatakan dalam konferensi pers bahwa misi utama AS di Suriah adalah menyingkirkan kelompok ISIS.

"Kami hampir menyelesaikan tugas itu (mengalahkan ISIS) dan kami akan membuat tekad sangat cepat, berkoordinasi dengan orang lain di daerah itu, seperti apa yang akan kami lakukan," kata Trump pada Selasa saat konferensi pers dengan para pemimpin dari tiga negara Baltik, seperti dilaporkan Aljazirah, Rabu (4/4).

"Arab Saudi sangat tertarik dengan keputusan kami,'' kata Trump. ''Dan, saya berkata,'Yah, Anda tahu, Anda ingin kami tetap di sana, mungkin Anda harus membayar."

Trump berbicara pada Senin (2/4) dengan Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, melalui telepon untuk membahas berbagai masalah regional. Termasuk rencana perdamaian antara Israel dan Palestina dan peluang untuk memperkuat kemitraan strategis AS - Saudi. Namun pernyataan Gedung Putih tentang pembahasan mereka, yang dirilis pada Selasa, tidak menyebutkan diskusi apapun tentang pendanaan Arab Saudi yang meningkatkan upaya militer AS di Suriah.

Trump juga mengulangi klaim yang ia buat dalam beberapa pekan terakhir bahwa AS telah menghabiskan 7 triliun dolar AS di Timur Tengah sejak 2001. Atas pengorbanan tersebut, kata Trump, AS tidak mendapatkan apapun sebagai imbalannya.

Pernyataan Trump melanjutkan pernyataannya pekan lalu saat dia bersumpah pasukan AS akan segera mundur dari Suriah. Bahkan, ia berkeras ketika beberapa pejabat tingginya menekankan perlunya tetap di sana dalam jangka panjang untuk menstabilkan wilayah dan dibebaskan dari IS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement