Kamis 05 Apr 2018 16:00 WIB

Turki Serukan Israel untuk Akhiri Pembunuhan Warga Sipil

Dalam serangkaian tweet, Bozdag menyebut Israel melakukan pembantaian sipil.

Rep: Marniati/ Red: Winda Destiana Putri
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag menyerukan Israel untuk mengakhiri penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap warga sipil tak bersenjata di Jalur Gaza. Dalam serangkaian tweet, Bozdag menyebut Israel melakukan pembantaian sipil.

"Pemerintah Israel harus segera mengakhiri penggunaan kekuatan, serangan dan pembantaian yang tidak proporsional terhadap warga sipil dan orang-orang tak berdosa," tulisnya.

Dia mengkritik negara-negara dan organisasi internasional yang tetap diam dalam menyaksikan kekejaman, pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia Israel.

"Kami telah melihat bagaimana negara dan organisasi internasional tetap diam ketika pembantaian, pelanggaran hak asasi manusia, pembunuhan warga sipil, orang tak berdosa dan pelanggaran hukum sedang dilakukan oleh Israel," katanya.

Dia juga mengkritik organisasi internasional karena tidak mendukung perjuangan Turki melawan terorisme di Suriah utara.

"Saya menyerukan kepada orang-orang yang secara tidak adil mengkritik Turki meski tidak ada warga sipil yang terluka selama Operasi Olive Branch di kota Afrin Suriah untuk mengutuk, mengambil sikap terhadap Israel," tambahnya.

Jumat lalu, puluhan ribu warga Palestina berkumpul di perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel untuk menegaskan kembali hak mereka pulang ke rumah mereka di Palestina. Sejak itu, setidaknya 17 pemrotes tewas di dekat perbatasan oleh tembakan tentara Israel.

Menjelang protes pekan lalu, Israel mengerahkan ribuan pasukan di sepanjang perbatasan. Mereka berjanji untuk menggunakan kekuatan terhadap siapa pun yang mengancam infrastruktur keamanan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement