Ahad 15 Apr 2018 12:34 WIB

AS Sebut Serangan Suriah Gunakan Sarin dan Klorin

AS klaim memiliki informasi penting yang menunjukkan penggunaan sarin dalam serangan

Rep: Marniati/ Red: Esthi Maharani
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menduga pemerintah Suriah telah menggunakan zat kimia Sarin dan klorin dalam serangannya di Suriah. Pejabat pemerintah AS yang menjadi narasumber mengatakan serangan AS dan sekutu terhadap Suriah menargetkan bahan yang sering digunakan untuk memproduksi senjata kimia seperti sarin.

Menurutnya, informasi yang ada menunjukkan bahwa sarin dan klorin digunakan dalam serangan senjata kimia terbaru di Suriah, yang mendorong serangan udara AS. "Kami menilai bahwa baik sarin dan klorin digunakan dalam serangan itu. Sementara informasi yang tersedia jauh lebih besar pada penggunaan klorin, kami memiliki informasi penting yang juga menunjukkan penggunaan sarin dalam serangan itu,"kata pejabat pemerintah AS yang menjadi narasumber.

Barat mengatakan pada Sabtu bahwa serangan rudal mereka menyerang jantung program senjata kimia Suriah. Namun serangan itu tampaknya tidak akan menghentikan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang sipil yang telah berlangsung selama 7 tahun tersebut. Sarin telah diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement