Jumat 11 May 2018 11:35 WIB

Pemimpin Dunia Menyeru Israel Hentikan Serangan ke Suriah

Israel menyerang fasilitas militer Iran di Suriah.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Tentara berpatroli di sebelah bangunan yang hancur di Kota Raqqa, Suriah, 11 Juni 2017.
Foto: EPA/YOUSSEF RABIE YOUSSEF
Tentara berpatroli di sebelah bangunan yang hancur di Kota Raqqa, Suriah, 11 Juni 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Para pemimpin dunia mendesak Israel untuk menahan serangan udara ke Suriah. Mereka berpendapat, serangan yang dilakukan Israel berpotensi untuk meningkatkan tensi yang terjadi di kawasan.

Seperti diwartakan Aljazirah, Jumat (11/5) desakan dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rusia, Prancis, Jerman, dan Inggris. Mereka juga meminta Iran untuk tidak melakukan tindakan apapun yang dapat meningkatkan konflik di kawasan.

Dalam sebuah pernyataan sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres meminta untuk segera dihentikannya aksi semua tindakan permusuhan. Dia juga mendesak Dewan Keamanan (DK) mengawasi hal dan situasi yang terjadi serta meminta mereka untuk menjalankan tanggung jawab yang diberikan.

Hal serupa juga diminta Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Dia mengatakan, serangan Israel merupakan tindakan yang sangat mengkhawatirkan dalam konflik di Suriah. Dia mendesak Israel dan Iran untuk menghindari provokasi satu sama lain.

"Semua permasalahan harus diselesaikan melalui dialog," kata Sergei Lavrov.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Iran telah melewati garis batas yang ada. Dia mengatakan, perbuatan itu akan berdampak pada bombardir sebagai konsekuensi atas aksi mereka.

Pemerintah Israel lantas menyerang hampir seluruh fasilitas militer milik Iran yang berada di Suriah. Serangan dilakukan sebagai respons dari penembakan rudal yang dilakukan oleh Iran ke kawasan Israel

Dalam serangan itu, Pemerintah Israel mengaku berhasil menghancurkan sejumlah target semisal stasiun radar, sistem pertahanan udara Suriah, dan sebuah fasilitas pembuangan amunisi. Serangan rudal juga sudah merusak sistem pertahanan anti-pesawat Suriah.

Sebuah lembaga kemanusiaan asal Inggris Observasi Hak Asasi Manusia di Suriah mengatakan, serangan yang dilakukan itu telah menewaskan sedikitnya 23 personel militer. Korban militer yang tewas termasuk pasukan Suriah dan non-Suriah. Namun, pemimpin militer Suriah mengungkpakan, sebanyak tiga warga sipil tewas akibat serangan tersebut.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengaku tidak menginginkan tensi baru di Timur Tengah. Hal itu dia sampaikan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel melalui sambungan telepon.

"Iran selalu berusaha untuk mengurangi ketegangan di kawasan dan mencoba memperkuat keamanan dan stabilitas," kata Hassan Rouhani.

Baca: Israel Luncurkan Serangan Rudal ke Suriah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement