Kamis 07 Jun 2018 16:54 WIB

Ketua Parlemen: Hizbullah Hentikan ISIS Masuk Lebanon

Nabih yakin satu Eropa tidak mungkin menyelesaikan krisis Suriah

Rep: Marniati/ Red: Bilal Ramadhan
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.
Foto: Reuters
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Iran dan gerakan Hizbullah Lebanon tidak akan meninggalkan Suriah sampai negara itu sepenuhnya dibebaskan dari teroris. Dilansir Aljazirah, Kamis (7/6), berbicara kepada media Rusia Sputnik, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri mengatakan kehadiran Hizbullah di Suriah telah menghentikan Negara Islam Irak dan ISIS (ISIS) untuk mencapai Lebanon.

"Jika bukan karena Hizbullah di sana (Suriah), ISIS akan berada di Lebanon," kata Berri.

Berri juga mengatakan pasukan Iran dan Rusia berada di Suriah atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Tetapi Amerika Serikat telah mengerahkan pasukannya tanpa meminta izin pemerintah Suriah.

Menurutnya Hizbullah dan Iran tidak akan menarik diri dari Suriah sampai integritas wilayahnya kembali. Berri menyerukan agar dilakukan perundingan antara negara-negara yang terlibat dalam konflik Suriah. Ia juga menekankan perlunya solusi politik.

"Saya percaya bahwa tanpa negosiasi antara Rusia, Amerika Serikat, Turki, Iran, Arab Saudi, Mesir dan setidaknya satu negara Eropa tidak mungkin untuk menyelesaikan krisis Suriah," tambahnya.

Ia mengatakan solusi politik tidak dapat dicapai tanpa kesepakatan antara pihak-pihak tersebut. Dia menepis pernyataan Perancis yang meminta Lebanon untuk menengahi pembicaraan antara negara-negara regional di Suriah.

"Lebanon tidak memainkan peran apa pun dalam topik ini. Ini, tentu saja, bisa mendapat manfaat dari pemukiman di Suriah, tetapi itu tidak bisa memaksakan keputusan ini," kata Berri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement