Senin 25 Jun 2018 06:58 WIB

Houthi Luncurkan Rudal ke Ibu Kota Saudi, Riyadh

Media Saudi melaporkan satu rudal berhasil dicegat.

Al-Houthi menyerang balik Arab Saudi.
Foto: republika
Al-Houthi menyerang balik Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Gerilyawan Yaman Al-Houthi mengaku telah menembakkan beberapa rudal balistik ke arah Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, pada Ahad (24/6). Serangan ini menunjukkan perlawanan Houthi terhadap koalisi Arab belum selesai.

Dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita Saba, gerilyawan mengatakan, mereka telah menembakkan beberapa rudal ke arah pusat penerangan Kementerian Pertahanan Arab Saudi dan sasaran lain kerajaan itu di Riyadh.

Gerilyawan Yaman tersebut tidak menyebutkan secara pasti jumlah rudal yang mereka tembakkan atau nama ketiga sasaran lain di Arab Saudi.

Sementara itu, stasiun televisi Al-Arabiya --milik Arab Saudi-- melaporkan pertahanan udara Arab Saudi mencegat satu rudal di atas wilayah Riyadh dan menghancurkannya. Namun stasiun televisi tersebut tidak melaporkan perincian lebih lanjut.

Baca juga, Presiden Yaman Ajak Seluruh Warga Perangi Houthi.

Serangan gerilyawan Al-Houthi itu adalah yang paling akhir dari serangkaian tembakan rudal ke berbagai daerah di Arab Saudi. Kebanyakan rudal tersebut dilaporkan dicegat.

Serangan itu dilancarkan saat pertempuran meningkat antara gerilyawan Al-Houthi, yang didukung Iran, dan pasukan pro-Pemerintah Yaman yang mendapat dukungan koalisi pimpinan Arab Saudi di Kota Pelabuhan Laut Merah Yaman, Hodeidah.

Tentara dukungan koalisi telah bergerak maju secara lambat ke pusat kota yang dikuasai gerilyawan tersebut. Operasi dilancarkan dalam upaya menguasai bandar udara dari gerilyawan pekan lalu.

Aksi militer itu memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka. Sementara lembaga bantuan kemanusiaan memperingatkan bencana kemanusiaan dalam sejarah modern kalau militer terus bergerak untuk menyerbu kota tersebut yang memiliki 600 ribu warga.

Koalisi pimpinan Arab Saudi bermaksud melucuti milisi Al-Houthi dari pelabuhan laut penting mereka. Arab Saudi menuduh gerilyawan Al-Houthi menyelundupkan teknologi rudal Iran dan senjata melalui pelabuhan itu, tapi tuduhan tersebut dibantah oleh gerilyawan Al-Houthi dan Iran.

Arab Saudi telah memimpin satu koalisi Arab dalam perang melawan gerilyawan Houthi sejak Maret 2015 guna mendukung Pemerintah Yaman di pengasingan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement