Selasa 26 Jun 2018 09:52 WIB

Erdogan Menang, Turki Perkuat Hubungan dengan Dunia Muslim

Turki dinilai akan memiliki pemerintahan yang lebih kuat.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Recep Tayyip Erdogan menyapa para pendukungnya sebelum pidato balkonnya di markas Partai AK yang berkuasa di Ankara, Turki pada Senin (25/6).
Foto: Anadolu Agency
Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Recep Tayyip Erdogan menyapa para pendukungnya sebelum pidato balkonnya di markas Partai AK yang berkuasa di Ankara, Turki pada Senin (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Turki akan meningkatkan hubungan dengan dunia Muslim. Ini disampaikan Cavusoglu setelah Turki menyelesaikan pemilu gandanya yang dimenangkan oleh Recep Tayyip Erdogan.

"Kami juga akan memperkuat hubungan kami dengan saudara-saudari Muslim kami dan negara-negara persaudaraan kami," kata Cavusoglu di hadapan pemimpin Muslim dari AS, seperti dilansir Anadolu, Selasa (25/6).

Ia mengatakan, tanggung jawab pemerintah tidak hanya terbatas pada Turki. Turki telah memikul tanggung jawab selama 16 tahun terakhir untuk Muslim yang tertindas. "Kami benar-benar merangkul mereka, ”katanya.

Cavusoglu menekankan bahwa Turki akan mengambil tindakan cepat untuk memenuhi kebutuhan kaum tertindas. Makin bagus pertumbuhan dan kuat ekonomi  Turki, kian baik dukungan yang akan diberikan. "Ini untuk orang-orang yang tertindas di seluruh dunia," katanya.

Baca juga, Arti Kemenangan Erdogan dan Masa Depan Turki.

Dia mencatat, Turki akan memiliki pemerintahan yang lebih kuat, majelis yang lebih kuat, dan institusi yang lebih kuat. Cavusoglu juga mengatakan, tindakan diperlukan terhadap kesalahpahaman tentang Islam, yang merupakan tren serius di dunia.

"Ini adalah hal yang sangat memprihatinkan bagi kami dan itu bukan hanya karena kami berpikir tentang diri kami sebagai Muslim, tetapi kami harus memikirkan masa depan dunia, khususnya soal Yerusalem," katanya.

Pada 13 Juni, resolusi yang disponsori Turki dan Aljazair mendesak perlindungan rakyat Palestina yang disahkan dalam Majelis Umum dengan 120-8 suara. Secara keseluruhan, 45 negara abstain.

Ketegangan makin meningkat di wilayah Palestina sejak Desember lalu ketika Presiden AS Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Rayakan kemenangan

Kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan presiden Turki dirayakan para pendukungnya di sejumlah negara Eropa. Para anggota the Union of International Democrats dan Fikri Asim Association, dua organisasi yang merepresentasikan Turki di Inggris, merayakan kemenangan Erdogan.

Di Jerman, pendukung Justice and Development Party (AK Party) turun ke jalan-jalan di Berlin dan Kerpen, dekat Cologne, meneriakkan slogan-slogan dan membunyikan klakson mobil mereka menyambut kemenangan Erdogan. Erdogan merupakan pejawat yang diusung AK Party dalam pilpres kali ini.

Partai tersebut berkoalisi dengan partai sayap kanan Republican People's Party dan membentuk aliansi People's Alliance. Tidak hanya di Jerman dan Inggris, simpatisan Erdogan di Prancis pun turut merayakan kemenangannya.

Dikutip laman Anadolu, sekelompok warga Turki berkumpul di Turkish-French Institute di Paris sambil mengibar-ngibarkan bendera Turki dan AK Party. Di Makedonia, ratusan pendukung Erdogan berkumpul di Skopje.

Mereka bersukacita menyambut kemenangan Erdogan dalam pilpres Turki. Para pendukung Erdogan di Swiss pun turut merayakan kemenangannya. Mereka turun ke jalanan Zurich sambil mengibarkan bendera Turki.

Di Austria, warga Turki yang tinggal di ibu kota Wina juga bersukacita atas keberhasilan Erdogan dalam pemilihan presiden. Sama seperti di negara-negara lain, mereka juga mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan yang mendukung Turki dan Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement