Selasa 10 Jul 2018 08:03 WIB

Arab Saudi Amankan 21 Ribu Imigran Gelap

Sebagian besar dari Yaman dan Ethiopia.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolanda
Kegiatan imigrasi Saudi (ilustrasi).
Foto: Zawya
Kegiatan imigrasi Saudi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah menangkap lebih dari 21 ribu orang yang menyusup ke perbatasan tanpa dokumen yang sah. Penangkapan ini dilakukan pada imigran gelap yang masuk ke negara tersebut selama delapan bulan terakhir.

"Jumlah total yang ditangkap ketika mencoba menyebrang ke perbatasan adalah 21.112 orang," tulis Saudi Press Agency melalui Middle East Monitor, Senin (9/7).

Dari mereka yang ditahan, pemerintah Arab Saudi menjelaskan 42 persen berasal dari Yaman dan 54 persen adalah dari Ethiopia. Sementara sisanya tiga persen merupakan masyarakat dengan kewarganegaraan lain. 

Pemerintah Arab Saudi melakukan penangkapan tersebut berdasarkan periode tertentu. Kali ini, imigran gelap yang ditahan adalah pelanggaran yang terdeteksi selama 15 November 2017 hingga 5 Juli 2018.

Kebijakan bersama Arab Saudi ini dilakukan untuk melacak dan mengendalikan pelanggaran masalah kependudukan, pekerjaan, dan keamanan perbatasan. Menurut data resmi, kebijakan ini telah mengakibatkan penangkapan kepada sekitar 1,4 juta orang. 

Menurut data resmi, kampanye bersama pemerintah Saudi untuk melacak dan mengendalikan pelanggaran peraturan Residensial, pekerjaan dan keamanan perbatasan di seluruh negara telah mengakibatkan penyitaan 1.359.345 pelanggar, 

Angka tersebut termasuk sekitar satu juta orang yang tidak mematuhi aturan kependudukan. Selain itu termasuk juga 233.125 orang yang melanggar hukum perburuhan, serta 108.793 orang yang ditemukan berada di bagian yang bertentangan dengan aturan keamanan perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement