Kamis 26 Jul 2018 08:29 WIB

Hasil Pemilu Pakistan Hadapi Penolakan

Pakistan Tehreek- e-Insaf (PTI) diyakini akan memenangi pemilihan.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan bintang kriket Pakistan yang menjadi politikus, Imran Khan. Ketua Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf itu memberikan suaranya dalam pemilu di Islamabad, Pakistan, Rabu (25/7).
Foto: AP Photo/Anjum Naveed
Mantan bintang kriket Pakistan yang menjadi politikus, Imran Khan. Ketua Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf itu memberikan suaranya dalam pemilu di Islamabad, Pakistan, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  ISLAMABAD -- Partai politik utama Pakistan  menolak hasil pemilu. Mereka menyebut pemilihan itu telah dicurangi.

Seperti dilansir Anadolu, Kamis (26/7), dalam sebuah konferensi pers di kota Lahore timur laut, Shehbaz Sharif, presiden Pakistan Muslim League--Nawaz (PML-N) mengatakan partainya menolak hasil pemilihan.

Meskipun, Komisi Pemilihan Pakistan (ECP) belum mengumumkan hasil resmi, namun proyeksi menunjukkan bahwa Pakistan Tehreek- e-Insaf (PTI) akan menjadi partai mayoritas tunggal di majelis rendah. PTI merupakan partai mantan bintang kriket Imran Khan.

“Saya belum melihat pemilihan semacam ini selama seluruh karier politik saya. Ini bukan pemilihan tapi seleksi.  Tim kami dipaksa keluar. Kami tidak diberikan hasil tes oleh komisi pemilihan. Ini adalah celah terbuka, ”ujar menteri kepala tiga kali di Provinsi Punjab, Shehbaz. Punjab merupakan provinsi terbesar di negara itu.

Baca juga, Rentetan Bom Guncang Pemilu Pakistan.

Ia memperingatkan bahwa tindakan semacam ini akan merugikan integritas nasional dan demokrasi. "Ini merupakan pukulan besar bagi demokrasi," tambah Shehbaz.

Senator Mushahid Hussein, seorang pemimpin PML (N) pusat menuduh bahwa ini merupakan pemilihan paling kotor dalam sejarah politik negara itu. Seluruh aksi ditujukan untuk membawa satu pihak ke dalam kekuasaan. "Rakyat Pakistan tidak akan menerima itu,” ujar Hussain.

Partai-partai politik dan agama lainnya, termasuk Partai Rakyat Pakistan (PPP), aliansi agama lima partai Muttehida Majlis-e-Amal (MMA) dan Awami National Party (ANP), juga menolak hasil tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers, Sherry Rehman, pemimpin PPP dan pemimpin oposisi di Senat, menyampaikan dugaan serupa. Semua pihak sedang terpojok hanya untuk mendukung satu pihak.

Kepala MMA, Maulana Fazlur Rehman mengatakan, dia akan mengadakan konferensi  untuk menyusun strategi bersama terhadap dugaan kecurangan. "Kami tidak akan menerima hasil yang dicurangi," katanya seperti dikutip oleh penyiar lokal Geo TV.

Sekretaris umum ANP, Mian Iftikhar Hussain juga telah menolak hasil yang dimanipulasi dan dicurangi. "ANP tidak akan menerima hasil manipulasi dan kecurangan dari pemilihan hari ini," kata Husain kepada Anadolu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement