Jumat 10 Aug 2018 14:01 WIB

Hamas Sebut Gencatan Senjata dengan Israel Telah Tercapai

Kondisi di Jalur Gaza pada Jumat pagi lebih tenang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina mengenakan makeup menyerupai karakter film Holywood Avatar dalam aksi menuntut 'Hak Kembali ke Tanah Air' di perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah penjajahan Israel.
Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
Warga Palestina mengenakan makeup menyerupai karakter film Holywood Avatar dalam aksi menuntut 'Hak Kembali ke Tanah Air' di perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah penjajahan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas mengaku telah mencapai gencatan senjata dengan Israel pada Kamis (9/8) malam waktu setempat. Gencatan senjata terjadi setelah kedua belah pihak terlibat perang roket dalam dua hari terakhir.

Seperti dilaporkan laman Haaretz, seorang pejabat Hamas mengungkapkan kesepakatan gencatan senjata diperantarai oleh Mesir. Dalam kesepakatan itu, baik Hamas maupun Israel setuju menerapkan dasar "saling tenang".

Seorang pejabat Israel membantah kesepakatan gencatan senjata telah tercapai. Kendati demikian, situasi di Jalur Gaza pada Jumat (10/8) pagi tampak lengang dan sepi. Tak ada tanda-tanda pertempuran akan berlanjut.

Situasi di Jalur Gaza kembali memanas dalam beberapa hari ini. Pada Rabu (8/8) malam, kelompok perlawanan Palestina di Gaza meluncurkan 150 roket ke wilayah Israel. Serangan roket berlanjut hingga Kamis.

Satu roket di antaranya menghantam kota Beersheba. Itu adalah roket pertama yang menghantam Israel sejak perang pada 2014.

Baca juga, Jet Tempur Israel Tembaki Kompleks Militer Hamas di Gaza.

Serangan roket itu direspons Israel dengan mengerahkan armada jet tempurnya. Lebih dari 140 target strategis Hamas di Gaza jadi sasaran serangan jet-jet tempur Israel.

Militer Israel, dalam keterangan di Twitter resminya menyebut, jet-jet tempur Israel menargetkan lebih dari 20 situs teror di kompleks militer dan kamp pelatihan Hamas.

Situs yang dihancurkan antara lain pabrik senjata, fasilitas penyimpanan militer, dan kompleks yang digunakan angkatan laut Hamas serta tempat peluncuran roket.

"Selain itu, lima kamp pelatihan menjadi sasaran serta gudang utama dan titik pertemuan yang digunakan oleh komandan senior Brigade Khan Yunis. Sejauh ini, lebih dari 140 lokasi militer strategis Hamas telah ditargetkan," kata militer Israel.

Serangan Israel sejauh ini dilaporkan telah menewaskan tiga warga Palestina di Gaza. Dua di antaranya adalah seorang wanita hamil dan putrinya yang masih berusia satu tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement