Rabu 15 Aug 2018 16:12 WIB

Taliban Ingin Gencatan Senjata untuk Rayakan Idul Adha

Taliban berencana melakukan gencatan senjata selama libur Idul Adha.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan, Sabtu (16/6).
Foto: AP Photo/Rahmat Gal
Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan, Sabtu (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban sedang mempertimbangkan gencatan senjata di Afghanistan selama hari libur Idul Adha pekan depan. Waktu gencatan senjata akan dipertimbangkan dari empat hari hingga sepekan.

Dua pejabat senior Afghanistan  mengatakan saat ini belum ada keputusan yang dibuat. Tetapi para pemimpin senior akan bertemu pada Selasa malam atau Rabu (15/8) untuk membahas opsi gencatan senjata.

Opsi tersebut didorong oleh beberapa negara Muslim dan pihak lain yang memiliki hubungan baik dengan Taliban. Taliban mengaku memiliki banyak sekutu yang tersebar di seluruh dunia.

Jika disetujui, gencatan senjata akan diumumkan di provinsi Ghazni, di mana Taliban  menguasai sebagian besar distrik di sekitar ibu kota provinsi.

Sebelum pertempuran di Ghazni, ada harapan kuat untuk mengulangi gencatan senjata tiga hari selama liburan Idul Fitri pada Juni lalu. Hal itu menjadi tanda paling nyata untuk menuju perdamaian sejak pembicaraan antara pemerintah dan Taliban terhenti pada 2015.

Pemerintah mengatakan bulan lalu pihaknya mempertimbangkan menawarkan gencatan senjata selama Idul Adha. Tetapi sejauh ini belum ada tanggapan dari Taliban.

"Teman-teman kami menasihati bahwa kami harus mengumumkan gencatan senjata empat hari untuk Idul Adha agar rakyat Afghanistan dapat secara damai merayakan Idul Adha seperti yang mereka lakukan dua bulan lalu," kata salah seorang pejabat Taliban.

Pejabat itu menjelaskan akan ada pendapat yang terbagi tentang gencatan senjata itu. Hal itu sama seperti yang terjadi pada Idul Fitri lalu. "Tetapi pemimpin tertinggi kita Sheikh Haibatullah Akhunzada kemudian akan memainkan perannya dan akan mengumumkan gencatan senjata atau mungkin meminta para anggota Taliban untuk melanjutkan perjuangan mereka," kata pejabat yang merupakan anggota syura atau dewan pimpinan itu.

Pemimpin Taliban lainnya berharap pemimpin mereka mengumumkan gencatan senjata. Menurutnya, proses gencatan senjata telah membantu memenangkan hati dan pikiran rakyat Afghanistan. Anggota Taliban dan tentara yang tidak bersenjata terlihat berbaur di jalan-jalan Kabul dan kota-kota lainnya.

"Permintaan untuk satu pekan tetapi kepemimpinan kami mungkin mengumumkan empat hari gencatan senjata untuk memungkinkan rakyat Afghanistan membeli hewan kurban dan merayakan Idul Adha di lingkungan yang damai," katanya.

Pada Januari, Presiden Ashraf Ghani menawarkan pembicaraan damai tanpa syarat dengan Taliban. Amerika Serikat juga mengaku akan berpartisipasi dalam proses yang dipimpin oleh Afghanistan.

Para pejabat Taliban mengatakan mereka telah berbicara langsung dengan pejabat tinggi AS di Afghanistan dan Pakistan di Qatar. Satu delegasi juga telah melakukan perjalanan ke Uzbekistan bulan ini untuk membahas berbagai masalah termasuk perdamaian.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement