Senin 20 Aug 2018 14:32 WIB

Taliban Culik 100 Penumpang Bus, Termasuk Wanita

Para penumpang yang diculik sedang menuju ibu kota Kabul.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Taliban sedang berjaga-jaga di Bamiyan, Afghanistan.
Foto: ap
Tentara Taliban sedang berjaga-jaga di Bamiyan, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Para pejabat Afghanistan mengatakan, milisi Taliban telah menculik lebih dari 100 orang penumpang bus, termasuk wanita dan anak-anak, di daerah Kunduz pada Senin (20/8). Saat ini mereka disandera oleh Taliban.

Kepala dewan provinsi Kunduz Mohammad Yusouf Ayubi mengatakan aksi penculikan bermula ketika milisi Taliban menyetop tiga bus yang melewati distrik Khan Abad. Mereka kemudian menawan semua penumpang. Ayubi meyakini Taliban tengah menggelar operasi untuk mencari pegawai pemerintah atau pasukan keamanan Afghanistan.

Abdul Rahman Aqtash, seorang kepala polisi di provinsi Takhar yang bersebelahan dengan Kunduz mengatakan, para penumpang yang diculik berasal dari Badakhshan dan Takhar. Mereka sedang dalam perjalanan menuju ibu kota, Kabul. Hingga kini, belum ada komentar langsung dari Taliban mengenai kejadian tersebut.

Baca juga, AS Siap Berunding dengan Taliban.

Aksi penculikan ini terjadi sehari setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata dengan Taliban. Gencatan senjata diberlakukan dalam rangka menyambut datangnya Idul Adha.

"Gencatan senjata bersyarat akan dimulai besok (Senin) dan akan terus berlanjut selama Taliban menjaga dan menghormatinya. Kami menyerukan kepada pimpinan Taliban untuk menyambut keinginan warga Afghanistan untuk perdamaian yang bertahan lama dan nyata," kata Ghani pada Ahad (19/8).

Seorang pejabat senior di kantor Ghani mengatakan gencatan senjata bersyarat akan berlangsung selama tiga bulan, tepatnya hingga masyarakat Afghanistan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada November mendatang. Gencatan senjata itu hanya berlaku bagi Taliban, bukan kelompok milisi lain seperti ISIS.

Taliban dilaporkan telah menerima gencatan senjata tersebut. Beberapa sumber di internal kelompok itu mengatakan, para petinggi Taliban telah menyetujui gencatan senjata dalam rangka menyambut Idul Adha. Namun mereka menyatakan gencatan senjata hanya akan berlangsung selama empat hari. Pernyataan itu sekaligus menepis keterangan pejabat senior di kantor Ghani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement