Senin 27 Aug 2018 21:09 WIB

Iran Ancam Blokir Jalur Pengiriman Minyak di Kawasan Teluk

Iran mengklaim kendali atas jalur pengiriman minyak di kawasan Teluk.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Ladang minyak Iran
Foto: .
Ladang minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Kepala angkatan laut Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Alireza Tangsiri, mengatakan Iran memiliki kontrol penuh atas Teluk. Menurutnya Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tidak berhak hadir di wilayah itu.

Kantor berita Tasnim mengatakan pada Senin (27/8) bahwa Teheran telah menyatakan dapat mengambil tindakan militer di Teluk untuk memblokir ekspor minyak negara-negara lain. Hal itu sebagai bentuk pembalasan terhadap sanksi AS yang dimaksudkan untuk menghentikan penjualan minyak mentahnya. Washington mempertahankan armadanya di Teluk yang melindungi rute pelayaran minyak.

Tangsiri mengatakan Iran memiliki kontrol penuh atas Teluk dan Selat Hormuz. Menutup selat akan menjadi cara untuk memblokir pengiriman minyak.

"Kami dapat memastikan keamanan Teluk Persia dan tidak perlu kehadiran orang asing seperti AS dan negara-negara yang rumahnya tidak di sini," katanya.

Dia menambahkan semua kapal induk dan kapal militer dan non-militer akan dikendalikan dan ada pengawasan penuh atas Teluk Persia. "Kehadiran kami di wilayah itu bersifat fisik dan konstan pada malam dan siang," katanya.

Secara terpisah, Kepala Garda Revolusi, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, mengatakan musuh-musuh Iran tidak akan menang dalam konflik dengan Iran. "Musuh secara ketat menghindari konflik dengan Iran karena mereka tahu bahwa itu tidak akan bermanfaat bagi mereka," kata Jafari.

Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia pada Mei. Iran kemudian menerima sanksi ekonomi dari AS. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bulan lalu bahwa ia mendukung gagasan bahwa jika Iran tidak diizinkan mengekspor minyak maka tidak ada negara yang harus mengekspor minyak dari Teluk.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement