Kamis 13 Sep 2018 19:00 WIB

Turki Ingatkan Bencara Kemanusiaan di Idlib

Serangan terhadap Idlib hanya akan memicu radikalisasi.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan udara dilancarkan di sekitar Idlib Suriah
Foto: Syrian Civil Defense White Helmets via AP
Serangan udara dilancarkan di sekitar Idlib Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar mengatakan, operasi militer di Idlib Suriah akan menimbulkan bencana kemanusiaan di wilayah tersebut. Ia berharap masalah Idlib bisa diselesaikan lewat jalur dialog.

"Idlib berada di ambang krisis baru. Turki bekerja dengan Rusia, Iran, dan sekutu lainnya untuk membangun perdamaian dan stabilitas [di Suriah] dan untuk menghentikan tragedi kemanusiaan," kata Hulusi Akar seperti dilansir Anadolu, Kamis (13/9).

Ia menambahkan, untuk saat ini, Turki harus mementingkan kerja sama antarmasing-masing negara. Pengeboman di daerah tersebut hanya akan menimbukan korban pada warga sipil.

"Mengebom wilayah itu tidak hanya akan menyebabkan kerusakan pada warga sipil dan migrasi tetapi juga untuk radikalisasi," kata Akar dalam pertemuan dengan beberapa duta besar pada Rabu (12/9) di Turki.

Baca juga, Suplai Senjata Turki dan Pertempuran Menentukan di Idlib.

Provinsi Idlib terletak di dekat perbatasan Turki. Idlib adalah rumah bagi lebih dari tiga juta warga Suriah. Banyak di antaranya melarikan diri dari kota-kota lain setelah serangan oleh pasukan pemerintah.

Pemerintah Suriah dibantu Rusia dan Iran mulai meluncurkan serangan militer besar-besaran ke Idlib. Provinsi itu telah lama dikendalikan oleh berbagai kelompok oposisi bersenjata.

PBB memperingatkan, serangan semacam itu akan mengarah pada bencana kemanusiaan terburuk di abad modern ini. Akar juga mengatakan, Turki telah berjuang melawan berbagai ancaman secara bersamaan.

"Sementara melawan FETO, PKK / PYD / YPG / KCK, di sisi lain, kami menjadi tuan rumah lebih dari tiga juta warga Suriah," kata Akar.

Akar menggarisbawahi bahwa Turki menghormati integritas teritorial dan politik dari semua negara tetangganya. "Tetapi kami tidak pernah tinggal diam terhadap serangan apapun terhadap negara kami dari negara-negara ini, dan kami tidak akan melakukannya," tambahnya.

Akar mengatakan PKK dan YPG adalah entitas teroris yang sama. "[Itu] disebut PKK di Turki dan Irak, dan disebut YPG di Suriah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement