Senin 17 Sep 2018 13:21 WIB

Incar Gudang Senjata, Israel Serang Suriah

Sejumlah rudal berhasil dicegat sistem pertahanan Suriah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat Jet tempur F-15 milik Israel
Pesawat Jet tempur F-15 milik Israel

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Israel kembali menyerang Suriah pada Sabtu (15/9) malam lalu. Satu daerah di dekat bandara di Damaskus menjadi target penyerangannya kali ini.

Menurut laporan media pemerintah Suriah sejumlah rudal Israel berhasil dicegah pertahanan udara Suriah. "Sistem pertahanan udara kami menggagalkan agresi rudal Israel," ujar kantor berita SANA megutip satu sumber militer, Ahad (16/9).

Sementara itu, pemimpin Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia di Inggris mengatakan, serangan rudal kemarin menargetkan depo senjata di wilayah bandara.

Tempat itu diketahui baru mendatangkan senjata untuk milisi Iran atau kelompok Hizbullah Lebanon. Meskipun begitu, juru bicara militer Israel belum mengomentari laporan luar negeri tersebut.

Baca juga, Israel Serang Pangkalan Militer Suriah di Aleppo.

Pernyataan terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel masih terus bekerja untuk mencegah musuh, oleh karenanya negaranya mempersenjatai diri dengan persenjataan canggih.

"Garis merah kami setajam sebelumnya dan tekad kami untuk menargetkannya lebih kuat dari sebelumnya," ujar Netanyahu seperti dikutip laman Haaretz, pada Ahad (16/9).

Pada awal September, media pemerintah Suriah melaporkan jet Israel menyerang sasaran militer di kota Hama, Suriah barat laut dengan target posisi Iran di sana.

Pada bulan sebelumnya, Agustus, ilmuwan pengembang senjata kimia Suriah, Aziz Asber tewas bersama sopir priabdinya saat mobil yang ia kendarai meledak di kota dekat Masyaf, Suriah barat laut. Media pemerintah menuduh serangan Israel atas tewasnya Aziz.

Beberapa pemogokan dekat Masyaf juga dikaitkan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada 22 Juli lalu. Pada Mei, Israel mengatakan, menyerang hampir semua infrastuktur militer Iran di Suriah.

Serangan tersebut menargetkan wilayah yang dikuasai Israel dalam pertukaran militer yang luas yang pernah ada di antara kedua negara yang bermusuhan itu.

Sebelumnya Israel mengakui telah melakukan serangan udara di Suriah yang ditujukan guna mengurangi kapasitas pasukan Iran dan sekutunya, termasuk kelompok Syiah Lebanon yang mendukung Assad dalam perang sipil tujuh tahun negara itu.

Pejabat senior Israel mencatat, militer Israel telah menyerang lebih dari 200 sasaran dan menembakkan 800 rudal dan mortir selama satu setengah tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement