Kamis 20 Sep 2018 20:39 WIB

Iran Minta PBB Awasi Kegiatan Nuklir Israel

PBB diminta memaksa Israel bergabung dengan kesepakatan NPT.

Red: Nur Aini
Nuklir Israel/ilustrasi
Nuklir Israel/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk ancaman Israel terhadap Teheran. Selain itu, PBB diminta mengawasi kegiatan nuklir Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggunakan kunjungan ke pembangkit atom rahasia Israel pada akhir Agustus untuk memperingatkan musuh negara itu. Peringatan itu bahwa negaranya memiliki sarana untuk menghancurkan mereka. Sarana itu diduga terselubung merujuk pada persenjataan nuklirnya.

"Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa seharusnya tidak menutup mata terhadap ancaman itu dan harus bertindak tegas untuk menghilangkan semua senjata nuklir Israel," kantor berita Fars mengutip pernyataan duta besar Iran untuk badan dunia itu, Gholamali Khoshrou, dalam surat kepada sekretaris jenderal dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Khoshrou meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa memaksa Israel bergabung dengan Perjanjian Tidak Menyebarkan Nuklir (NPT). Selain itu, PBB diminta membuat kegiatan nuklirnya di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA), pengawas atom badan dunia itu.

Israel, yang berada di luar NPT, tidak memastikan atau menyangkal memiliki bom, kebijakan mendua puluhan tahun. Program itu disebutnya untuk keseimbangan dengan tetangga musuhnya.

Israel mencoba melobi kekuatan dunia untuk mengikuti Amerika Serikat keluar dari kesepakatan mereka pada 2015 dengan Iran, yang membatasi kemampuan nuklir Teheran sebagai imbalan untuk pencabutan hukuman.

Israel menganggap perjanjian itu tidak cukup untuk menghapus fasilitas musuh mereka untuk mendapatkan bom. Teheran, penandatangan nuklir NPT pada 1970, menolak keberadaan senjata nuklir. Sejak revolusi pada 1979, Iran menginginkan kehancuran Israel. Ia mendukung pejuang Hizbullah Lebanon dan gerakan Hamas Palestina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement