Senin 24 Sep 2018 17:38 WIB

Rusia akan Kirim Sistem Pertahanan Anti-Rudal ke Suriah

Israel menembak jatuh pesawat Rusia di Suriah.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Sistem Rudal S-300 buatan Rusia.
Foto: AP
Sistem Rudal S-300 buatan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia berjanji untuk mempersenjatai pasukan mereka dengan peralatan yang lebih memadai. Hal itu dilakukan untuk mendorong keamanan pasukan Rusia di Suriah.

Pekan lalu Angkatan Udara Israel menggunakan pesawat Il-20 sebagai tameng saat menyerang target mereka di Suriah. Hal itu menyebabkan pesawat Rusia tersebut jatuh oleh tembakan pesawat tempur Suriah.

Menteri Pertahanan Rusia Sergie Shoigo mengatakan Moskow akan mengirim S-300s sistem pertahanan udara anti-rudal ke Suriah. Hal itu sebagai tanggapan atas peran Israel dalam jatuhnya pesawat Rusia Il-20 pekan lalu.

"Angkatan Bersenjata Suriah akan dipasok dengan sistem pertahanan udara anti-rudal S-300 yang canggih dalam waktu dua minggu ke depan, senjata ini mampu mencegat ancaman udara pada jarak lebih dari 250 kilometer dan dapat memukul beberapa target udara secara bersamaan," kata Shoigu, seperti dilansir dari Sputnik, Senin (24/9).

Shoigu menambahkan bahwa S-300 secara signifikan akan meningkatkan kemampuan tempur Suriah. Ia juga pastikan akan melengkapi Angkatan Udara Suriah dengan peralatan yang mampu mengedentifikasi pesawat Rusia.

"Pos komando pasukan dan unit pertahanan udara militer Suriah akan dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis, yang telah disediakan hanya untuk Angkatan Bersenjata Rusia," kata Shoigu.

Shoigu mengatakan peralatan itu akan membuat semua manajemen, fasilitas, pemantauan situasi di wilayah udara dan penetapan target Angkatan Udara Suriah tersentralisasi. Rusia mengatakan akan membajak sistem navigasi, radar dalam pesawat, dan sistem komunikasi pesawat yang berada di atas Laut Tengah.

"Rusia akan membajak navigasi satelit, radar dalam pesawat dan sistem komunikasi pesawat tempur, yang menyerang wilayah Suriah, wilayah yang melebihi Laut Tengah perbatasan dengan Suriah," kata Shoigu.

Shouigu mengatakan Moskow menghentikan pengiriman S-300s ke Damaskus atas permintaan Israel pada tahun 2013 lalu. Tapi situasinya, kata Shoigu, kini telah berubah dan perubahan tersebut bukan salah Rusia. Menurut Shoigu, pesawat jet F-16 milik Israel menggunakan pesawat Il-20 sebagai tameng yang membuat pertahanan udara Suriah menjatuhkan pesawat Rusia tersebut.

"Ini membuat memaksa kami untuk menanggapinya dengan cara yang memadai dengan tujuan meningkatkan keamanan tentara Rusia menjalankan tugas mereka melawan terorisme internasional di Suriah," kata Shoigu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement