Selasa 25 Sep 2018 03:07 WIB

Netanyahu Ingatkan Putin Soal Ketegangan di Suriah

Rusia mengirim sistem pertahanan rudal S-300 ke Suriah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Andri Saubani
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (24/9) bahwa pengiriman sistem rudal S-300 ke Suriah akan meningkatkan bahaya di kawasan. Netanyahu juga mengatakan, kepada Putin bahwa Isrel akan tetap melindungi daerah keamanannya dan kepentingannya.

Pemimpin Israel tersebut juga setuju dengan Putin untuk melanjutkan koordinasi antara pasukan bersenjata kedua negara. Rusia mengumumkan sistem misil datang satu pekan setelah Moskow menyalahkan Israel secara tidak langsung atas jatuhnya pesawat militer milik Rusia di Suriah. Israel menyatakan Suriah bertanggung jawab.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, negaranya akan meningkatkan pertahanan udara Suriah dengan mengirimkan sistem pertahanan S-300 untuk tentara Suriah dalam waktu dua pekan. Rencana pengiriman sistem pertahanan tersebut dilakukan menyusul jatuhnya pesawat Rusia pekan lalu.

Dalam pernyataan yang ditayangkan televisi, Shoigu mengatakan keputusan negara mengirim sistem pertahanan udara S-300 untuk angkatan bersenjata Suriah nerupakan keputusan presiden Rusia Vladimir Putin dan merupakan salah satu langkah merespons jatuhnya pesawat Rusia yang membawa 15 pasukan beberapa waktu lalu.

"Ini telah mendorong kami untuk menerapkan langkah-langkah respons memadai yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan pasukan Rusia. Rusia akan mengirim sistem pertahanan udara S-300 modern ke angkatan bersenjata Rusia dalam waktu dua pekan," kata Shoigu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (25/9).

Dia menambahkan, di wilayah dekat Suriah di Laut Mediterania, akan ada penekanan radio elektronik navigasi satelit sistem radar dan sistem komunikasi penerbangan yang menyerang benda-benda di wilayah Suriah. Pihaknya yakin realisasi rencana itu akan mendinginkan kepala pihaknya yang memanas.

"Kemudian bisa menjauhkan tindakan kurang dipikirkan yang mengancam prajurit kami," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement