Kamis 04 Oct 2018 18:02 WIB

Putin: Tak Ada Aksi Militer Besar di Idlib

Sejumlah milisi telah menarik diri dari daerah bebas militer.

Sukarelawan White Helmets mencari korban setelah ledakan di Idlib, Suriah, April lalu.
Foto: EPA/Mohammed Badra
Sukarelawan White Helmets mencari korban setelah ledakan di Idlib, Suriah, April lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu, daerah bebas militer di Idlib, Suriah, berjalan efektif. Menurutnya, tidak ada rencana aksi militer besar di kawasan itu.

"Saya punya alasan untuk dipercayai bahwa kami akan mencapai tujuan kami," kata Putin, merujuk kesepakatan yang dibentuk oleh Turki dan Rusia di Idlib. "Artinya, tidak ada aksi militer berskala besar di sana," kata dia.

Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah pada Ahad (4/10) menyatakan kelompok oposisi Failaq al-Sham mulai menarik pasukan dan senjata beratnya dari daerah bebas militer di Suriah barat laut.

Kelompok itu adalah yang pertama mematuhi persyaratan pergi dari daerah penyangga bebas militer yang dibentuk Turki dan Rusia. "Ini untuk menghindari serangan tentara Suriah dukungan Rusia," kata Rami Abdulrahman, ketua pemantau perang berbasis di Inggris kepada Reuters.

Baca juga, Erdogan Seru Putin Agar Hentikan Serangan di Idlib.

Sumber oposisi tidak dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan. Menurut Rami Abdulrahman, kelompok itu menarik pasukan dan senjata beratnya dalam gelombang kecil dari pedesaan Aleppo selatan, yang berdekatan dengan Provinsi Idlib. Ini  menjadi bagian dari daerah bebas militer ke arah barat.

Daerah bebas militer itu mencakup 15 hingga 20 kilometer di sepanjang garis tempur pemberontak dengan pemerintah dan akan dijaga pasukan Turki dan Rusia.

Turki dan Rusia pada pertengahan September sepakat membuat daerah bebas militer baru di provinsi tersebut. Idlib merupakan basis terakhir oposisi di Suriah. 

Failaq al-Sham adalah yang terbesar ketiga di antara kelompok pemberontak di Suriah barat Laut. Adapun kelompok terbesar para milisi, Tahrir al-Sham, belum mengumumkan sikap mengenai perjanjian tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement