REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Saudi mulai mengoperasikan kereta api kecepatan tinggi Haramain untuk umum, Kamis (11/10). Pengoperasian perdana membawa jamaah dan musafir lainnya dari Makkah ke Madinah.
Dilansir di Arab News pada Kamis (11/10), mega proyek senilai 60 miliar Saudi riyal (sekitar 16 miliar dolar AS) itu merupakan jalur kereta api terbesar di Timur Tengah. Kereta tersebut ditargetkan mampu mengangkut 60 juta penumpang per tahun. Rute kereta api Haramain juga melewati dan berhenti di Jeddah, Bandara Internasional King Abdul Aziz, dan King Abdullah Economic City (KAEC).
Ketua Otoritas Transportasi Umum (PTA) Rumaih Al-Rumaih mengatakan pengoperasian untuk penumpang menandai pergeseran sejarah nasional dalam industri transportasi modern Kerajaan Arab Saudi (KSA). Dia menuturkan, kereta api beroperasi selama empat hari dalam sepekan, yakni pada Kamis hingga Ahad.
Al-Rumaih mengatakan jadwal perjalanan harian akan meningkat secara bertahap atau beroperasi setiap hari. Perjalanan juga dipersingkat menjadi dua jam rute Makkah-Madinah. Untuk rute yang sama dengan pemberhentian di sejumlah stasiun, perjalanan akan memakan waktu dua jam 20 menit.
Waktu tempuh tersebut lebih singkat dari pada menggunakan transportasi darat lainnya. Selama musim haji, perjalanan darat antara dua kota suci itu bisa memakan waktu selama 10 jam.
Al-Rumaih berterima kasih kepada Raja Salman bin Abdulazis al-Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas dukungan terhadap proyek kereta Haramain. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Makkah Pangeran Khaled bin Faisal yang memainkan peran besar dalam mendukung proyek dan mengatasi hambatan selama fase implementasi.
Kereta api Haramain memiliki 35 armada, masing-masing terdiri dari 417 kursi. Kereta tersebut memiliki kecepatan 300 km per jam dan menempuh jarak 450 km.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
