Ahad 14 Oct 2018 12:21 WIB

Penyesalan Tunangan Khashoggi, 'Seandainya Saya Tahu ...'

Cengiz mengatakan, Khashoggi tak pernah keluar dari kantor Konsulat Arab Saudi.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: EPA-EFE/Ali Haider
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Hatice Cengiz, tunangan dari jurnalis asal Arab saudi Jamal Khashoggi menulis artikel di New York Times. Artikel yang ditujukan secara khusus untuk Khashoggi tersebut berjudul "My Fiance Jamal Khashoggi Was a Lonely" Patriot" dan diterbitkan pada Sabtu.

Dalam tulisannya, Cengiz secara terbuka mengatakan kemungkinan besar tunangannya telah meninggal. Ia menyerukan penyelidikan atas hilangnya Khashoggi, serta mendesak agar pihak yang bertanggung jawab dalam kejadian itu untuk dihukum, terlepas dari apapun posisi dan kepentingan politik mereka.

“Ketika kami tiba di kantor konsulat, dia (Khashoggi) langsung masuk. Seandainya saya tahu itu akan menjadi yang terakhir kalinya melihatnya, maka saya lebih baik juga masuk ke sana sendiri,” ujar Cengiz dilansir Huffington Post, Ahad (14/10).

Cengiz juga mengatakan bahwa Khashoggi tidak pernah keluar dari kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki setelah masuk.

Khashoggi seorang jurnalis Arab Saudi yang juga dikenal sebagai kolumnis untuk Washington Post. Dulunya, ia dekat engan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, hingga dalam beberapa tahun terakhir menjadi kritis dalam menanggapi kebijakan-kebijakan yang dibuat negara itu.

Baca juga, Asosiasi Media Turki-Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.

Selama lebih dari satu tahun, Khashoggi telah tinggal di pengasingan di Ibu Kota Washington DC, Amerika Serikat (AS). Apa yang ia lakukan di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul sebelum hilang pada 2 Oktober lalu adalah untuk mendapat dokumen terkait rencana pernikahannya dengan Cengiz.

“Namun, sejak saat itu juga saya berpikir bahwa Jamal dan saya tak lagi berada di dunia yang sama. Saya terus bertanya di mana dia? Apakah dia masih hidup?” jelas Cengiz dalam tulisannya.

Banyak pihak yang menganggap Khashoggi telah dibunuh. Dalam sebuah laporan intelijen AS, diungkapkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salma telah berupaya memancing jurnalis tersebut untuk kembali ke negaranya.

Otoritas Turki juga meyakini bahwa Khashoggi dibunuh di kantor konsulat atas perintah dari pengadilan Arab Saudi. Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, jasad Khashoggi disebut telah ditangani oleh ahli otopsi Arab Saudi setelah tewas di tempat itu.  “Jika hal itu benar, Jamal telah dibunuh oleh orang-orang suruhan Mohammed bin Salman, maka ia telah menjadi martir,” tulis Cengiz.

Cengiz mengatakan, selama ini tunangannya telah berbicara menentang penindasan. Suara dan ide-ide yang Khashoggi salurkan akan terus bergema ke seluruh dunia.

“Tiran akhirnya membayar dosa-dosa mereka,” kata Cengiz menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement