Selasa 16 Oct 2018 07:49 WIB

Google Ikut Boikot Konferensi Bisnis Saudi

Aksi boikot merupakan buntut hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Tawakkol Karman, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian untuk 2011 memegang gambar penulis Arab yang hilang Jamal Khashoggi saat ia berbicara kepada wartawan dekat konsulat Arab Saudi, di Istanbul, Turki.
Foto: AP /Emrah Gurel, File
Tawakkol Karman, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian untuk 2011 memegang gambar penulis Arab yang hilang Jamal Khashoggi saat ia berbicara kepada wartawan dekat konsulat Arab Saudi, di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan induk Google, yakni Alphabet menjadi perusahaan terakhir yang akan memboikot konferensi bisnis di Arab Saudi. Boikot ini dilakukan atas protes mereka terhadap kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Google menyatakan, Chief Executive Office (CEO) Google Cloud Diane Green tidak akan menghadiri Future Investment Initiative. Acara yang diharapkan menarik pemimpin bisnis di seluruh dunia itu akan digelar pada 23 Oktober mendatang.

Sebelumnya perusahaan keuangan terbesar di dunia JP Morgan & Chase dan otomotif Ford sudah membatalkan kedatangan mereka ke konferensi tersebut. CEO JP Morgan & Chase Jamie Dimon dan Direktur Utama Ford Bill Ford sudah menyatakan tidak akan hadir.

Baca juga, Ketakutan Tunangan Khashoggi dan Cerita Sebelum Hilang.

Pembatalan dua perusahaan besar ini dapat meningkatkan tekanan terhadap perusahaan AS lainnya seperti Goldman Sachs Group, Mastercard dan Bank of America untuk mempertimbangkan mengambil langkah yang sama. Baik JP Morgan dan Ford tidak menjelaskan alasan mereka membatalkan kehadiran mereka ke konferensi yang berlangsung di Riyadh.

photo
Khashoggi

Sebelumnya CEO Uber Dara Khosrowshahi, CEO Viacom Bob Bakish dan miliuner pendiri AOL, Steve Case sudah lebih dulu membatalkan kehadiran mereka. Sementara Goldman Sachs, Mastercard dan Bank of America belum memberikan pernyataan apakah turut memboikot acara itu atau tidak.

Sementara Citigroup dan Credit Suisse Group AG menolak berkomentar. CEO Standard Chartered untuk wilayah Asia, Afrika, dan Timur Tengah Bill Winters menyatakan akan tetap menghadiri konferensi investasi ini.

Absennya pemimpin bisnis diseluruh dunia ini akan membayangi acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini. Konferensi ini diharapkan menjadi acara untuk mempromosikan visi reformasi Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman kepada investor asing.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement