Selasa 16 Oct 2018 13:05 WIB

Tim Investigasi Saudi Periksa Kantor Konsulat Selama 9 Jam

Saudi dan Turki membentuk tim gabungan untuk kasus Khashoggi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: AP/Hasan Jamali, File
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Tim investigasi Arab Saudi telah meninggalkan gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, setelah melakukan penyelidikan selama sembilan jam terkait hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi, Selasa (16/10). Di antara tim investigasi Saudi, terdapat pula 10 penyidik dari kepolisian Turki dan seorang jaksa.

Kantor berita Turki Anadolu Agency melaporkan, pada Senin (15/10), otoritas Saudi telah mengizinkan tim memasuki gedung konsulat. Petugas itu membawa sejumlah besar zat kimia. Namun tak ada keterangan lebih lanjut tentang apa yang sedang dilakukan tim investigasi Saudi di gedung konsulat.

Baca juga, Ini Detik-Detik Hilangnya Khashoggi di Konsulat Saudi.

Hadirnya petugas dengan sejumlah besar zat kimia terjadi beberapa jam sebelum Saudi mengizinkan penyidik Turki memasuki gedung konsulat. Saudi dan Turki memang telah membentuk tim investigasi gabungan untuk menyelidiki hilangnya Khashoggi.

Khashoggi, jurnalis Saudi yang kini menjadi kolumnis di the Washington Post, dilaporkan hilang saat mendatangi gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Pejabat kepolisian Turki mengklaim bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam gedung konsulat. Namun tudingan tersebut segera dibantah oleh pejabat konsulat Saudi di Istanbul.

Khashoggi dikenal sebagai jurnalis yang kerap melayangkan kritik keras terhadap kebijakan-kebijakan Saudi. Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, yang dianggap telah melakukan reformasi sosial, tak luput dari kritikannya. 

Surat kabar Turki, Daily Sabah, pada Rabu pekan lalu, telah memuat nama serta foto-foto dari 15 orang yang diduga terlibat dalam kasus hilangnya Khashoggi. Mereka berada di gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Salah satu terduga tersangka itu bernama Maher Abdulaziz M. Mutreb. Ia diketahui seorang perwira intelijen Saudi yang pernah ditempatkan di kedutaan Saudi di Inggris. Selain Mutreb, nama lainnya yang diduga menjadi tersangka dalam kasus hilangnya Khashoggi adalah S. Muhammed A Tubaigy. Ia teridentifikasi sebagai pejabat forensik di Departemen Keamanan Umum Saudi. Semua terduga tersangka itu dilaporkan telah kembali ke Saudi.

Menteri Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi Abd al-Aziz bin Sa’ud bin Naif bin Abd al-Aziz telah menegaskan kembali bahwa negaranya tidak terlibat dalam kasus Khashoggi. Menurut dia, berbagai tudingan ditujukan kepada Saudi soal adanya instruksi membunuh Jamal adalah kabar dusta dan sama sekali tidak berdasar.

“Yang demikian itu (konspirasi pembunuhan) Ini bertentangan dengan prinsip Saudi yang memegang teguh ajaran, tradisi, dan menjaga hukum dan kesepakatan internasional,” katanya.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement