Selasa 16 Oct 2018 18:11 WIB

Trump Duga Ada Sosok 'Pembunuh Bengis' Habisi Khashoggi

Menlu AS Mike Pompe telah tiba di Riyadh untuk berbicara dengan Raja Salman.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut sosok 'pembunuh bengis' sebagai pihak yang diduga bertanggung jawab atas hilangnya Jamal Khashoggi.  

Hal itu dikatakan Trump seusai berdiskusi melalui sambungan telepon dengan Raja Salman dengan durasi sekitar 20 menit. Namun, Trump tak menjelaskan siapa sosok 'pembunuh bengis' itu. Apakah tim elie Saudi atau ada pihak lain?

Trump hanya mengatakan, Raja Salman membantah Saudi terlibat pembunuhan. "Raja dengan tegas membantah mengetahui (pembunuhan) itu," kata Trump, seperti dikutip laman Assosiated Press, Selasa (16/10).

Trump menyatakan, dia tidak ingin terbawa oleh apa yang Raja Salman kemukakan. Dia pun menduga adanya 'pembunuh bengis' yang menghilangkan Khashogi.

"Kelihatannya ini seperti 'pembunuh bengis'. Maksud saya, siapa yang tahu? Kami akan mencoba menggali ini sampai ke akarnya, tapi perkataan Raja Salaman merupakan penolakan datar kalau mereka terlibat dalam hilangnya jurnalis Kashoggi," ujar Trump.

Baca juga, Ketakutan Tunangan Khashoggi dan Cerita Sebelum Hilang.

Hingga kini, pihak Arab Saudi menyangkal sebagai dalang dugaan pembunuhan Kashoggi, meskipun ada indikasi Riyadh akan mengubah sikapnya.

Stasiun televisi CNN melaporkan, Kerajaan Arab Saudi akan membeberkan apa yang terjadi pada Khashoggi sebenarnya. Arab Saudi akan mengaku Khashoggi tewas dan menyebut ia meninggal dalam proses interogasi.

Laporan tersebut akan menyimpulkan operasi interogasi dilakukan tanpa izin dan siapa pun yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban. Tapi, ada kemungkinan rencana pengakuan ini masih bisa berubah.

Media massa Amerika Serikat (AS) lainnya, the Wall Street Journal, juga melaporkan Khashoggi tewas saat diinterogasi. Terpisah, New York Times melaporkan pejabat-pejabat pemerintahan Arab Saudi sedang menyusun skenario untuk menutupi keterlibatan Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman dalam kasus ini.

Baca juga, Pangeran MBS Perintahkan Operasi Penangkapan Khashoggi.

Kabarnya, skenario tersebut akan menuduh salah satu teman pangeran yang telah melakukan pembunuhan. Tapi, menurut New York Times, skenarionya akan dibuat seakan-akan Mohammed bin Salman telah menyetujui interogasi tersebut dan meminta Khashoggi dibawa pulang ke Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement