Rabu 17 Oct 2018 07:46 WIB

Erdogan: Ada Materi Racun dan Cat Ulang di Konsulat Saudi

Tim mulai melakukan penggeledahan dan menyisir Konsulat Saudi di Istanbul.

Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Tim penyidik Turki masih menyelidiki hilangnya Jurnalis Jamal Khashoggi. Tim mulai melakukan penggeledahan dan menyisir Konsulat Saudi di Istanbul, Selasa (16/10).

Presiden Turki Recey Tayyip Erdogan mengungkapkan, sejumlah material di dalam konsulat terlihat sudah dicat ulang. Namun Erdogan tak mengatakan secara detail apakah pengecatan ulang itu adalah bagian dari upaya untuk menghilangkan barang bukti.

Menurut Erdogan, petugas juga menemukan bukti material beracun. "Harapan saya kita akan mendapatkan kesimpulan yang mengarahkan kita ke pendapat masuk akal sesegera mungkin. Karena investigasi ini mencari berbagai macam hal seperti material beracun dan ada material yang telah dihilangkan dengan cara mengecatnya," ujar Erdogan seperti dilansir the Guardian.

Baca Juga: Ini Detik-Detik Hilangnya Khashoggi di Konsulat Saudi.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo telah tiba di Riyadh, Selasa (16/10). Ia mengatakan, para pemimpin Arab Saudi dengan keras membantah mengetahui hilangnya wartawan Saudi, Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.

Para pemimpin saudi Berjanji akan melakukan penyelidikan secara serius dan terpercaya. "Dalam tiap pertemuan hari ini, kepemimpinan Saudi membantah keras memiliki pengetahuan atas apa yang terjadi di konsulat mereka di Istanbul," kata Pompeo.

"Dari pertemuan-pertemuan ini, penilaian saya ialah bahwa ada komitmen serius untuk menentukan semua fakta dan menjamin akuntabilitas, termasuk akuntabilitas para pemimpin senior atau para pejabat senior Arab Saudi."

Menlu Pompeo tiba di Riyadh untuk membahas hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Pada Senin malam hingga Selasa pagi, penyelidik Turki berada di konsulat Saudi di Istanbul, tempat terakhir yang Khashoggi masuki dan terlihat sebelum hilang pada 2 Oktober. Ini untuk pertama kali penyidik memeriksa bangunan itu selama lebih sembilan jam. Ketika penyelidikan berlangsung, CNN dan harian The New York Times melaporkan Arab Saudi menyiapkan diri untuk mengakui kematian Khashoggi dalam pemeriksaan yang menyalahi prosedur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement