Kamis 18 Oct 2018 06:25 WIB

Laporan: Tujuh 'Bodyguard' Pangeran MBS Diduga Terlibat

Tersangka disebut sempat makan malam setelah membunuh Khashoggi.

Rep: Novita Intan/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: AP /Emrah Gurel, File
Tawakkol Karman, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian untuk 2011 memegang gambar penulis Arab yang hilang Jamal Khashoggi saat ia berbicara kepada wartawan dekat konsulat Arab Saudi, di Istanbul, Turki.

Para pejabat Saudi telah membantah pengetahuan tentang hilangnya Khashoggi. Saudi mengatakan, Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat tak lama setelah tiba.

Setelah publikasi nama-nama 15 tersangka, jaringan TV al-Arabiya milik Saudi menggambarkan mereka sebagai "turis".

Sementara, CNN melaporkan awal pekan ini bahwa Arab Saudi sedang mempersiapkan untuk mengakui bahwa Khashoggi telah meninggal selama interogasi yang gagal.

Mutrib, perwira tertinggi di antara tujuh yang disebutkan di dokumen kementerian dalam negeri, telah diidentifikasi oleh penyelidik sebagai ‘koordinator’. Mereka mengatakan bahwa Mutrib menyewa dua jet pribadi untuk misi tersebut. Ia juga merupakan salah satu dari dua tersangka yang melakukan perjalanan dengan paspor diplomatik.

Mutrib sebelumnya telah diidentifikasi oleh New York Times sebagai seorang diplomat yang ditugaskan ke kedutaan Saudi di London berdasarkan daftar diplomatik kantor luar negeri Inggris yang berasal dari 2007.

Dua dari nama-nama dalam daftar itu tidak diidentifikasi telah menemani bin Salman pada kunjungannya ke London dan Paris. Namun, peringkatnya tinggi. Mereka adalah Mayor Nayif Hasan Saad Al-Arifi, dan Brigadir Jenderal Mansour Othman Aba Hussein. Keduanya digambarkan sebagai petugas pendukung (keamanan dan perlindungan) untuk Pangeran Mahkota Saudi.

Spesialis bagian autopsi yang diidentifikasi dalam rekaman audio adalah Salah Muhammad al-Tubaigy. Tubaigy memiliki dua jabatan senior. Salah satunya adalah sebagai ketua departemen bukti forensik dalam Departemen Keamanan Publik Saudi. Kedua adalah ketua Dewan Ilmiah Kedokteran Forensik dalam Komisi Saudi untuk Spesialisasi Kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement