Sabtu 20 Oct 2018 19:20 WIB

Erdogan akan Buka Kebenaran di Balik Pembunuhan Khashoggi

Saudi menyebut kematian Khashoggi karena perkelahian.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Instagram/@jkhashoggi
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Sabtu (20/10) berjanji untuk mengungkap kebenaran di balik pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi. Tindakan ini dilakukan setelah  pemerintah Arab Saudi mengklaim kematian Khashoggi akibat perkelahian.

Dilansir Middle East Eye, Sabtu (20/10), sumber yang dekat dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan  mengatakan  pemimpin Turki itu bertekad untuk membuka semua rincian yang berkaitan dengan pembunuhan Khashoggi.

"Turki akan mengungkapkan apa pun yang terjadi. Tidak ada yang meragukannya," kata juru bicara Justice and Development Party, Omer Celik.

Pada Jumat malam Arab Saudi mengakui bahwa Khashoggi terbunuh pada 2 Oktober di konsulatnya di Istanbul. Namun pihak berwenang Turki tidak puas dengan penjelasan Saudi yang menyebut penyebab kematian akibat perkelahian.

Baca juga, Ini Detik-Detik Hilangnya Khashoggi di Konsulat Saudi.

Sumber Turki mengatakan,  investigator Turki sedang mengumpulkan bukti kuat, terkait fakta bahwa Khashoggi adalah korban pembunuhan terencana.

Sumber-sumber Turki sebelumnya mengatakan, kepada MEE bahwa mereka memiliki bukti bahwa Khashoggi disiksa, dibunuh, dan dimutilasi oleh tim skuad pembunuh dari  Saudi. Nyawa Khashoggi dihabisi dalam waktu tujuh menit.

Presiden Erdogan mengatakan, Arab Saudi tak bisa menyederhanakan hilangnya Khashoggi dengan mengatakan, ia telah pergi dari Konsulat. "Seperti kita lihat ada pendekatan yang berbeda di Saudi. Surat kabar mengarahkan ke Abdulaziz Mutreb, Arab Saudi harus mengungkap bayangan di balik kasus ini. Ini bukan hanya kasus orang hilang," ujar Erdogan dalam perjalan baliknya dari Moldova ke Turki seperti dilansir Hurriyet Daily.

Menurut Erdogan, Turki memiliki kewajiban untuk mengungkap kebenaran. Ia berjanji tak akan menutup kasus yang belum terselesaikan ini.

Sejak awal, Riyadh mengklaim Khashoggi, seorang kritikus terkemuka  pemerintah Saudi, telah meninggalkan konsulat.

Dua hari setelah hilangnya Khashoggi, Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) mengatakan kepada Bloomberg News bahwa wartawan itu telah meninggalkan konsulat. "Ya, dia tidak di dalam. Pemahaman saya adalah dia masuk dan  keluar setelah beberapa menit atau satu jam," kata pewaris tahta Saudi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement