Senin 22 Oct 2018 10:25 WIB

Menlu Saudi: Kami tak Tahu di Mana Tubuh Khashoggi

Menlu mengatakan Putra Mahkota tidak ada kaitan dengan kasus Khashoggi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Wartawan Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Wartawan Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, Riyadh masih belum tahu di mana jenazah jurnalis Jamal Khashoggi berada. Ia juga menyebut aksi pembunuhan Khashoggi sebagai sebuah kesalahan besar.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Fox News pada Ahad (21/10), al-Jubeir mengatakan pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul hampir tiga pekan lalu adalah tragedi yang mengerikan. Menurutnya Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman (MBS) tidak ada kaitannya dengan kasus dengan itu.

Al-Jubeir menjelaskan, Khashoggi didekati oleh tim keamanan Saudi ketika dia memasuki konsulat pada 2 Oktober lalu. Dia menambahkan, laporan tim tentang apa yang terjadi setelah itu berbeda dari laporan pejabat Turki, yang mendorong Saudi untuk ikut melakukan penyelidikan.

"Dia dibunuh di konsulat. Kami tidak tahu rinciannya bagaimana. Kami tidak tahu di mana jenazahnya berada. Kami bertekad untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini," kata al-Jubeir.

Saudi telah menyampaikan berbagai versi yang berbeda dari penyebab kematian Khashoggi. Al-Jubeir adalah pejabat senior Saudi pertama yang berbicara mengenai kasus ini sejak Saudi mengakui bahwa Khashoggi terbunuh di dalam konsulatnya di Turki, pada Sabtu (20/10), setelah lebih dari dua pekan menyangkal.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media pemerintah, kantor jaksa agung Saudi mengklaim pria berusia 59 tahun itu tewas dalam sebuah perkelahian. Penjelasan tersebut sangat berbeda dari penjelasan awal yang mengatakan Khashoggi telah keluar dari gedung konsulat tak lama setelah ia masuk.

Pernyataan itu juga bertentangan dengan informasi yang bocor dari sumber keamanan Turki yang mengatakan Khashoggi disiksa, dibunuh, dan dimutilasi di dalam gedung. Sebanyak 18 orang telah ditahan atas kasus pembunuhan itu. Kerajaan Saudi juga mengumumkan pemecatan dua pembantu utama MBS, serta tiga pejabat intelijen lainnya.

"Para individu melakukan ini di luar lingkup otoritas mereka. Mereka bukan orang-orang yang terkait erat dengannya (MBS). Ini adalah operasi yang merupakan operasi yang salah," kata al-Jubeir.

"Ada foto beberapa dari mereka yang mungkin menjadi bagian dari tim keamanan (MBS), dan ini normal. Mereka berotasi mengawal pejabat yang berbeda, baik domestik maupun asing. Jadi, meski mereka berada dalam satu foto, bukan berarti mereka dekat," jelasnya.

Kontributor Aljazirah, Jamal Elshayyal, yang melaporkan dari Istanbul, mengatakan pernyataan al-Jubeir tidak meyakinkan. "Siapa pun yang tahu bagaimana detail keamanan pejabat senior pemerintah, kepala negara, atau wakil kepala negara seperti Putra Mahkota Mohammed bin Salman akan tahu bahwa detail keamanan itu melekat pada mereka, ditugaskan kepada mereka, dan tidak dirotasi," katanya.

Dia juga mengutip laporan yang mengatakan bahwa Maher Mutreb, petugas keamanan yang muncul dalam foto dengan MBS, melakukan empat panggilan telepon kepada sekretaris pribadi MBS selama dan setelah pembunuhan Khashoggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement