Selasa 23 Oct 2018 03:27 WIB

Media: Potongan Tubuh Khashoggi tak Lagi Ada di Turki

Potongan tubuh Khashoggi berhasil diselundupkan ke luar Turki

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nidia Zuraya
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Misteri keberadaan jasad wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, sepertinya mulai terkuak. Sebuah laporan terbaru mengklaim bahwa potongan tubuh wartawan The Washington Post ini tidak lagi berada di wilayah Turki, melainkan sudah dibawah ke Riyadh, Arab Saudi.  

Laporan terbaru yang ditulis oleh surat kabar Middle East Eye menyebutkan bahwa salah satu tokoh yang dekat dengan putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammad bin Salman, berhasil menyelundupkan potongan tubuh Khashoggi keluar dari Turki sebelum kabar mengenai pembunuhannya tersiar luas.

Baca Juga

Laporan itu mengklaim bahwa Maher Abdulaziz Mutrib, seorang perwira intelijen Saudi dan pengawal pribadi untuk Putra Mahkota Mohammed, pergi bersama potongan tubuh Khashoggi dengan menggunakan jet pribadi hanya beberapa jam setelah pembunuhan Khashoggi. Mutrib dikabarkan mampu menghindari diri dari deteksi dengan segera pergi setelah pembunuhan terjadi, tulis laporan tersebut.

"Tasnya tidak diperiksa ketika ia melewati ruang VIP di Bandara Ataturk dan tidak ada pesawat dengan registrasi HZ-SK1," kata seorang sumber.

“Pesawat pertama berhasil pergi sebelum alarm dinaikkan. Sementara pesawat kedua ketika diperiksa dari bagian atas ke bawah, tidak ditemukan apa-apa," menurut sumber tersebut seperti dilansir laman insuquitr, Senin (22/10).

Laporan itu muncul ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk mengungkapkan kebenaran tentang pembunuhan Khashoggi pada hari ini, Selasa (23/10). Laporan dari media Turki menunjukkan bahwa Pemerintah Turki memiliki rekaman yang menunjukkan dengan tepat bagaimana Khashoggi terbunuh, pemotongan mengerikan yang dimulai ketika dia masih hidup.

Turki telah mendorong kembali terhadap penjelasan Saudi untuk kematian Khashoggi, termasuk penolakan awal ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.

Laporan Middle East Eye mengklaim bahwa Turki sedang berusaha agar para tersangka segera diekstradisi. Pemerintah Turki mengkhawatirkan para tersangka akan dibunuh di Arab Saudi sebelum penyelidikan atas kematian Jamal Khashoggi dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement