Selasa 30 Oct 2018 07:23 WIB

Demonstran Palestina di Gaza Ditembak Mati Tentara Israel

Demonstran kembali melakukan aksi untuk melumpuhkan blokade Israel

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.
Foto: EPA/Mohammed Saber
Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara Israel menewaskan seorang pria Palestina pada Ahad (28/10) kemarin waktu setempat di daerah pesisir utara Gaza. Pria tersebut tewas di tengah aksi demonstrasi yang sedang berlangsung melawan kepungan Israel dari udara, tanah dan laut.

Seperti dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (30/10), Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qidra mengatakan, pria yang tewas itu bernama Mohammad abu-Ibadah berusia 27 tahun. Abu-Ibadah ditembak mati oleh tentara Israel selama demonstrasi melumpuhkan blokade Israel.

Komite Nasional Gaza untuk Penghentian Blokade melangsungkan agenda demonstrasi itu dari pantai utara Jalur Gaza. Lokasi ini tidak jauh dari zona penyangga Gaza-Israel yang dijaga ketat.

Baca juga, Israel Serang 80 Obyek Milik Hamas di Gaza.

Untuk diketahui, aksi ini merupakan yang ke-13 pada tahun ini. Kapal demonstran perlahan mendekati perbatasan maritim sebelum tergesa-gesa mundur dalam menghadapi tembakan senapan mesin yang intens dari pasukan Israel.

Israel pertama kali memberlakukan blokade Gaza pada 2006, setelah gerakan Palestina Hamas, yang mendukung perlawanan bersenjata terhadap pendudukan Israel selama puluhan tahun, unggul dalam pemilihan legislatif Palestina.

Tahun berikutnya, Israel meningkatkan blokade setelah Hamas merebut seluruh Jalur Gaza dari faksi Palestina Fatah yang bersaing. Blokade ini telah melumpuhkan perekonomian Gaza, merampas lebih 2 juta penduduk dari banyak komoditas kebutuhan dasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement