Rabu 31 Oct 2018 09:53 WIB

Negara Arab Rawan untuk Wartawan, Berapa Jurnalis Terbunuh?

Tak ada satu kasus pun terbunuhnya jurnalis yang berakhir di meja hijau.

 Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Mencuatnya kasus terbunuhnya wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, di Konsulat Arab Saudi di Turki, menegaskan sekali lagi kepada publik bahwa negara-negara Arab pada dasarnya belum ramah terhadap wartawan. 

Kasus tersebut juga ironi saat Hari Dunia Internasional Mengakhiri Impunitas untuk Kejahatan terhadap Wartawan Sedunia akan diperingati Jumat, 2 November mendatang. 

Mengutip data UNESCO, sebanyak 1.087 wartawan terbunuh sejak 2006 hingga sekarang di penjuru dunia. 

Dari jumlah tersebut, ada sekitar 412 jurnalis yang meninggal dunia di negara-negara Arab. Lalu mana sajakah negara yang paling rawan bagi wartawan?

Negara paling rawan, menurut data UNESCO sebagaimana dilansir Aljazeera, adalah Irak. Dari jumlah 412 itu, sebanyak 159 wartawan terbunuh di Irak. Empat di antaranya adalah wartawan asing. 

Di peringkat kedua ada Suriah dengan total 98 jurnalis yang tewas terbunuh, 16 di antaranya wartawan asing. Keseluruhan kasus tewas itu terjadi sejak konflik berdarah mencuat pada 2011. 

Sedangkan di peringkat ketiga ada Somalia dengan total 61 wartawan, keseluruhan adalah wartawan lokal kecuali satu saja jurnalis asing. 

Di peringkat keempat ada Yaman, dengan jumlah wartawan tewas di negara ini yaitu 34 wartawan, salah satunya berasal dari Amerika. 

Sama dengan Suriah, peningkatan angka kekerasan terhadap wartawan di Yaman meningkat sejak Maret 2011. Dan di peringkat kelima ada Libya dengan total 22 wartawan terbunuh, tiga di antaranya wartawan asing. 

Di luar kelima negara itu, berikut ini daftar negara dan jumlah wartawan terbunuh sejak 2006 hingga  sekarang:   

  • Palestina : 19 wartawan, tiga jurnalis asing
  • Mesir : 8 wartawan, satu dari Inggris (eskalasi 2011 dan 2014)
  • Lebanon : 4 wartawan lokal
  • Bahrain : 3 wartawan lokal (eskalasi 2011 dan 2012)    

Kemudian, selain negara-negara itu, masing-masing dari Tunisia, Yordania, dan Sudan masing-masing ‘menyumbang’ satu kasus wartawan terbunuh. 

Data UNESCO belum menyebutkan laporan kasus terbunuhnya wartawan dari negara-negara Arab di luar negara itu. 

Namun, satu hal yang pasti, kasus yang menimpa wartawan itu, berlalu begitu saja, tanpa ada satu pun pihak yang bertanggung jawab. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement