Selasa 06 Nov 2018 19:04 WIB

Kasus Khashoggi, Ada Upaya Perusakan CCTV Konsulat Saudi

Pembunuhan Khashoggi dilakukan secara terencana.

Rep: Lintar Satria/Ideal/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: CCTV / TRT Dunia melalui AP
Gambar diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World pada Ahad (21/10/ 2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Selasa, (2/10/2018) .

Mengutip pejabat pemerintah Turki, Aljazirah melaporkan hal ini membuktikan pihak Arab Saudi diduga berusaha untuk merusak barang bukti. Pola ini juga memperlihatkan investigasi Arab Saudi atas pembunuhan ini bukan untuk memecahkannya tapi untuk menutupinya.

Pada akhir bulan lalu pemerintah Turki mengklaim kamera keamanan kantor konsulat Arab Saudi sudah dilepas. Sejumlah staf konsulat yang berwarga negara Turki juga dilaporkan diminta libur saat Khashoggi dijadwalkan datang ke kantor konsulat mengambil dokumen yang ia pakai untuk pernikahannya.

Pada 23 Oktober lalu Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengatakan pembunuhan ini sudah direncana selama beberapa hari oleh tim yang datang dari Arab Saudi. Ia mengatakan sistem keamanan di kantor konsulat tersebut memang sengaja dimatikan.

"Pertama menghapus isi hard disc sistem kamera, ini pembunuhan politis," kata Erdogan, saat itu.

Erdogan mengatakan ia ingin jawaban atas berbagai pertanyaan dalam kasus ini. Termasuk pertanyaan siapa yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi dan apa yang terjadi terhadap jenazah jurnalis tersebut.

Pada Jumat (3/11), Erdogan yakin perintah pembunuhan ini berasal dari level tertinggi Kerajaan Arab Saudi. Tapi ia tidak yakin jika perintah tersebut diberikan oleh Raja Salman.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan sangat jelas 15 anggota tim pembunuh Khashoggi datang untuk menjalankan perintah. Tapi sampai saat ini Turki belum mendapatkan jawaban pasti siapa yang memerintahkan pembunuhan ini.

"Kami harus mencari tahu siapa yang memberi perintah, ini pernyataan sederhana yang kami ajukan juga kepada Arab Saudi, kami membuat pertanyaan publik, ini investigasi yang masih berjalan," kata Cavusgolu.

Cavusoglu menambahkan Turki memiliki beberapa bukti dalam kasus ini. Tapi mereka belum membagikannya kepada publik. Detai kasus ini akan terus dilaporkan sampai investigasi selesai. "Arab Saudi mengusulkan untuk membentuk tim kerja sama dan kami menerima itu tapi orientasi kerja tim ini harus pada hasil," kata Cavusoglu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement