Sabtu 10 Nov 2018 18:27 WIB

Kepolisian Turki Hentikan Pencarian Jasad Khashoggi

Penghentian pencarian jasad Khashoggi diduga terkait ditemukannya zat asam florida.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: AP/Virginia Mayo, File
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kepolisian Turki telah mengakhiri pencarian jasad jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Namun penyelidikan dan investigasi terhadap kasus tersebut akan tetap berlanjut.

Belum terungkap alasan mengapa kepolisian Turki menghentikan pencarian jasad Khashoggi. Namun hal itu diduga berkaitan dengan ditemukannya zat asam florida di sumur yang berada di kediaman konsul jenderal Saudi di Istanbul.

Zat asam tersebut diduga telah digunakan para tersangka untuk melarutkan dan melenyapkan jasad Khashoggi. Namun dugaan itu belum sepenuhnya terverifikasi.

Para pejabat Turki dan Saudi telah melakukan inspeksi bersama terhadap gedung konsulat dan kediaman konsul jenderal Saudi di Istanbul. Kendati demikian, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding beberapa pejabat Saudi masih berusaha menutupi kasus pembunuhan Khashoggi.

Pada 2 November lalu, Yasin Aktay, seorang pembantu dekat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia yakin jasad Khashoggi telah dilarutkan dalam asam. “Alasan mereka memutilasi tubuh Khashoggi adalah untuk melarutkan jasadnya lebih mudah,” katanya, dikutip laman Aljazirah.

Beberapa hari setelah pernyataan Aktay, surat kabar Turki, Sabah, melaporkan bahwa Saudi mengirim ahli kimia dan toksikologi ke Istanbul. Misi mereka adalah untuk menutupi atau menghilangkan bukti pembunuhan Khashoggi. Menurut Sabah, para ahli itu datang pada 11 Oktober, yakni sembilan hari setelah Khashoggi dinyatakan hilang.

Sabah menyebut, ahli kimia Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan ahli toksikologi Khaled Yahya al-Zahrani termasuk di antara 11 orang yang dikirim Riyadh. Keduanya mengunjungi gedung konsulat setiap hari hingga 17 Oktober. Pada 20 Oktober mereka meninggalkan Ankara.

Khashoggi dinyatakan hilang saat mengunjungi gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Setelah penyelidikan bergulir selama sekitar dua pekan, Khashoggi dikonfirmasi dibunuh di dalam gedung konsulat.

Menurut Erdogan, pembunuhan Khashoggi terencana. Perintah pembunuhan, kata dia, berasal dari pejabat tinggi Saudi. Saudi telah menahan 18 orang yang diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Namun hingga kini belum diketahui siapa tokoh yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Khashoggi merupakan jurnalis kondang Saudi yang menjadi kolumnis di The Washington Post. Selama berkarier sebagai jurnalis, dia diketahui kerap melayangkan kritik tajam terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil Pemerintah Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement