Selasa 13 Nov 2018 15:31 WIB

Laporan: Saudi Berencana Bunuh Pejabat Senior Iran

Pemimpin Pasukan Quds, yakni Qassem Soleimani disebut menjadi salah satu target.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jenderal Iran, Qassem Soleimani
Foto: BBC
Jenderal Iran, Qassem Soleimani

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Surat kabar AS, New York Times yang mengutip tiga sumber menyebut, pejabat tinggi intelijen Arab Saudi telah membahas kemungkinan untuk membunuh pejabat tinggi Iran. Rencana itu akan dilakukan Saudi dengan menyewa pihak ketiga.

Kendati kebenaran informasi tersebut masih diragukan, tapi Pemerintah Iran telah mengonfirmasinya. Dalam sebuah wawancara dengan Al-Araby Al-Jadeed, sebuah gerai media pan-Arab yang berbasis di London, Inggris, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengklaim mengetahui rencana Saudi yang hendak membunuh pejabat senior Iran.

“Teheran memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang hal ini,” ujar Zarif, dikutip laman Sputnik pada Selasa (13/11).

Pernyataan Zarif itu muncul hanya dua hari setelah New York Times melaporkan tentang rencana pembunuhan tersebut. Dalam laporannya, New York Times, mengutip tiga sumber anonimnya menyebut bahwa pada Maret 2017, para pejabat intelijen Saudi menggelar pertemuan dengan sekelompok pengusaha. Pertemuan itu diduga diinisiasi oleh seorang pengusaha Lebanon-Amerika George Nader.

Baca juga, Saat Saudi dan Israel Bersatu Melawan Iran.

Pada pertemuan tersebut, mereka dilaporkan membicarakan tentang rencana pembunuhan pejabat tinggi Iran. Pemimpin Pasukan Quds, yakni Qassem Soleimani, adalah salah satu target yang hendak dibunuh oleh mereka. Hingga laporan itu muncul, Pemerintah Saudi belum memberikan komentar apa pun.

Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari 2016. Hal itu terjadi setelah kantor misi diplomatik Saudi di Teheran diserang. Hubungan kedua negara kian memburuk setelah Riyadh mengeksekusi mati ulama Syiah Iran Sheikh Nimr al-Nimr bersama 42 orang lainnya karena dituduh terlibat terorisme.

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal pada Maret lalu, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya perang dengan Iran dalam 10-15 tahun ke depan. Oleh sebab itu, ia menyerukan masyarakat internasional menerapkan sanksi keras terhadap Teheran guna mencegah konfrontasi militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement