Jumat 16 Nov 2018 09:50 WIB

Menlu Saudi: Media Qatar Eksploitasi Kasus Khashoggi

Saudi tegaskan Pangeran MBS tak terkait dengan pembunuhan Khashoggi.

Adel Al-Jubeir
Foto: EPA/Martin Simon
Adel Al-Jubeir

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir pada Kamis (15/11) berskeras Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) tak memiliki kaitan dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Al-Jubeir mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu taklimat di Riyadh, beberapa jam setelah Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi mengajukan tuntutan hukuman mati terhadap lima tersangka utama pembunuhan Khashoggi.

"Kerajaan Arab Saudi berkomitmen untuk menuntut pertanggung-jawaban mereka yang terlibat dalam pembunuhan itu, dan penyelidikan mengenai pembunuhan tersebut akan berlanjut sampai semua terjawab, kata Al-Jubeir.

Ia mengatakan para terdakwa dan korban dalam kasus Khashoggi adalah warga negara Arab Saudi. Peristiwa itu juga terjadi di tanah Arab Saudi yakni di Konsulat Saudi di Istanbul. Hal ini sekaligus menepis keinginan Turki yang meminta pembunuh Khashoggi diekstradisi ke Ankara.

Diplomat senior Arab Saudi tersebut mengatakan ada upaya untuk mempolitisir kasus Khashoggi. Dan hal itu patut disesalkan. "Media Qatar telah melancarkan aksi terorganisir terhadap Arab Saudi dan mengeksploitasi kasus Khashoggi," kata Al-Jubeir, sebagaimana dikutip Xinhua.

Riyadh telah memutus hubungan dengan Doha sejak Juni 2017. Alasannya, Qatar mendukung terorisme dan ekstremisme serta memiliki hubungan erat dengan Iran, pesaing utama Arab Saudi di wilayah itu.

Pada Kamis pagi, Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi mengungkapkan perincian mengenai pembunuhan Khashoggi, dan mengatakan Khashoggi dibunuh dengan suntikan narkotika dan jasadnya dimutilasi. 

Baca juga,  Pembunuhan Khashoggi dan Nasib Pangeran MBS.

Khashoggi yang juga kolomnis The Washington Post merupakan kritikus lantang Pemerintah Arab Saudi. Khashoggi hilang pada 2 Oktober lalu, setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk memperoleh dokumen buat perkawinannya.

Setelah awalnya membantah, Pemerintah Arab Saudi pada penghujung Oktober mengakui Khashoggi dibunuh di dalam Konsulat dan 18 orang yang memiliki hubungan dengan kasus tersebut ditangkap.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan sanksi internasional atas Arab Saudi sehubungan dengan kasus Khashoggi, Al-Jubeir mengatakan ada perbedaan antara penjatuhan hukuman atas mereka yang dituduh dan menganggap Pemerintah Arab Saudi bertanggung-jawab.

Pada saat yang sama, Departemen Keuangan AS pada Kamis mengumumkan sanksi ke 17 pejabat Arab Saudi sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement