Ahad 25 Nov 2018 03:09 WIB

Saudi Bantah Ada Penyiksaan dan Pelecehan Tahanan Aktivis

Tuduhan ini disampaikan oleh Amnesty International dan Human Rights Watch.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi membantah tuduhan yang menyebut banyak aktivis termasuk wanita yang disiksa saat ditahan. Tuduhan ini disampaikan oleh Amnesty International dan Human Rights Watch melalui laporannya.

"Tuduhan Amnesty International dan Human Rights Watch tentang aktivis yang disiksa dalam tahanan di Arab Saudi, tidak berdasar," kata Kementerian Informasi Saudi dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu Agency, Sabtu (25/11).

Amnesty International dan Human Rights Watch mengeluarkan laporan terpisah yang merinci pelecehan seksual, penyiksaan dan bentuk-bentuk perlakuan sewenang-wenang lainnya selama menginterogasi sejumlah aktivis. Termasuk, beberapa pembela hak asasi wanita yang telah ditahan sejak Mei lalu.

Dari tiga kesaksian terpisah yang diperoleh Amnesty International, para aktivis berulang kali disiksa dengan listrik dan cambuk. Kondisi ini membuat beberapa orang tidak dapat berjalan atau berdiri dengan baik.

Dalam satu contoh yang dilaporkan, salah satu aktivis dibuat menggantung di langit-langit. Sedangkan menurut kesaksian lain, salah satu wanita yang ditahan dilaporkan mengalami pelecehan seksual oleh interogator yang mengenakan masker wajah.

"Penindasan yang semakin meningkat terhadap suara-suara yang tidak setuju telah berdampak buruk pada kebebasan berekspresi di negara tersebut (Saudi), mengintensifkan lingkungan ketakutan bagi orang-orang untuk melaporkan penangkapan dan pelanggaran lainnya," kata Amnesty International.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement