Ahad 02 Dec 2018 00:52 WIB

MBS Kirim Pesan ke Penasihatnya Selama Pembunuhan Khashoggi

Al-Qahtani diduga berperan mengawasi operasi pembunuhan Khashoggi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman di forum Investasi Arab Saudi
Foto: Saudi Press Agency via AP
Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman di forum Investasi Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), dilaporkan telah mengirim 11 pesan kepada penasehat terdekatnya, Saud al-Qahtani, sebelum dan sesudah aksi pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, pada Oktober lalu. Al-Qahtani diduga berperan mengawasi operasi pembunuhan Khashoggi.

Wall Street Journal (WSJ) pada Sabtu (1/12) mengatakan telah meninjau laporan CIA yang diklasifikasikan sebagai dokumen sangat rahasia. Laporan itu menyediakan hasil penyadapan elektronik dan informasi rahasia lainnya antara MBS dan Al-Qahtani.

Namun, isi pesan antara kedua pihak tidak diketahui. "Untuk lebih jelasnya, kami tidak memiliki laporan langsung bahwa putra mahkota telah mengeluarkan perintah pembunuhan," tulis WSJ, mengutip laporan CIA.

Laporan itu menyatakan, Qahtani, yang mengawasi tim elit Saudi beranggotakan 15 orang yang membunuh Khashoggi, juga melakukan komunikasi langsung dengan pemimpin tim itu di Istanbul. "Kami menilai sangat tidak mungkin tim ini ... melakukan operasi tanpa otorisasi Mohammed bin Salman," tambah WSJ.

Khashoggi adalah seorang pengkritik vokal MBS yang dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul. Dia telah meninggalkan Arab Saudi tahun lalu dan menetap di Negara Bagian Virginia, AS, tempat dia menjadi kontributor reguler untuk The Washington Post.

Menurut laporan CIA, MBS mengatakan kepada rekannya pada Agustus 2017 bahwa jika upaya untuk membujuk Khashoggi agar kembali ke Arab Saudi tidak berhasil, mereka mungkin dapat memancing dia di luar Arab Saudi dan mengatur rencana. Pernyataan ini tampaknya merupakan pertanda bahwa operasi Saudi akan diluncurkan untuk melawan Khashoggi.

WSJ mengatakan, tidak jelas dari kutipan mana pernyataan itu disampaikan MBS pada 2017. WSJ juga tidak tahu jika ada pihak lain yang mendeskripsikan pernyataannya.

Aljazirah melaporkan, seorang juru bicara CIA menolak mengomentari pernyataan WSJ itu. Seorang pejabat Gedung Putih juga mengatakan pada Jumat (30/11) bahwa pemerintah tidak akan mengomentari masalah intelijen.

Bulan lalu, CIA telah menyimpulkan bahwa MBS kemungkinan telah memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Namun, Presiden AS Donald Trump kemudian meragukan kesimpulan yang dilaporkan CIA tentang MBS dan mengatakan "mungkin dia melakukannya, mungkin juga tidak."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement