Ahad 02 Dec 2018 19:40 WIB

Erdogan Nilai Saudi Belum Kooperatif Soal Kasus Khashoggi

Erdogan minta pembunuh Khashoggi diekstradisi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Presidential Press Service via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Arab Saudi mengekstradisi para pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Ia berpendapat, Saudi belum kooperatif dalam menangani kasus tersebut.

"Sangat penting bahwa orang-orang ini diadili di Turki untuk menghilangkan tanda tanya apa pun yang mungkin dimiliki komunitas internasional," kata Erdogan kepada awak media di KTT G-20 di Argentina pada Sabtu (1/12), dikutip laman Aljazirah.

Ia mengatakan Saudi telah menolak untuk membantu jaksa Turki dalam mencari informasi terkait kasus Khashoggi, termasuk perihal keberadaan jasadnya yang hingga kini belum ditemukan. Bertolak dari hal itu Saudi dinilai belum menunjukkan kesediannya dalam bekerja sama memecahkan kasus kematian Khashoggi.

Erdogan menyatakan, negaranya tidak pernah bermaksud menyerang atau menyakiti Saudi dan keluarga kerajaannya. "Kami yakin itu juga akan menjadi kepentingan Arab Saudi untuk mengklarifikasi semua aspek pembunuhan dan mengadili semua pelaku," kata dia.

Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Erdogan pun kembali menyuarakan tentang perlunya mengungkap dalang di balik pembunuhan Khashoggi. "Siapa pun yang telah memerintahkan dan mengimplementasikan kejahatan kejam ini harus segera ditemukan. Kecuali para pelakunya diketahui, seluruh dunia dan komunitas Islam tidak akan puas," ujarnya.

Ia mengatakan, Turki tidak pernah melihat kasus Khahsoggi sebagai masalah politik. "Bagi kami, insiden ini adalah pembunuhan keji dan akan tetap demikian," ucapnya.

Menurut Erdogan tak banyak pemimpin di KTT G-20 membahas tentang kasus Khashoggi. Ia menyebut hanya Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang mengangkat isu Khashoggi di konferensi tersebut.

Khashoggi dibunuh di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Awalnya Saudi membantah bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam konsulat. Namun sekitar dua pekan setelah kejadian, Riyadh akhirnya mengakui bahwa Khashoggi memang dibunuh.

Kendati demikian, hingga kini jasad Khashoggi belum ditemukan. Otoritas Turki pun telah menghentikan pencarian terhadap jasadnya. Beredar dugaan bahwa tubuh Khashoggi yang telah dimutilasi dilenyapkan menggunakan asam florida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement