Senin 03 Dec 2018 09:17 WIB

KJRI Jeddah Berikan Penghargaan untuk Tiga Pengusaha Saudi

Total perdagangan Indonesia-Arab Saudi periode Januari-Juni 2018 naik 24 persen.

Konjen RI, M. Hery Saripudin bersama Pangeran  Misy’al bin Majid bin Abdulaziz Al Saud
Foto: istimewa
Konjen RI, M. Hery Saripudin bersama Pangeran Misy’al bin Majid bin Abdulaziz Al Saud

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH— Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah menyerahkan penghargaan Primaduta Award, yang digelar di Balai Nusantara, Wisma Konsul Jenderal RI Jeddah, pada Sabtu (1/12).

Penghargaan tertinggi bidang perdagangan dari Pemerintah RI tersebut diberikan masing-masing kepada tiga pengusaha Arab Saudi yang merupakan tiga besar importir produk-produk Indonesia, menurut keterangan tertulis KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Ahad (2/12).

"Selamat dan terima kasih kepada tiga pengusaha Arab Saudi atas sumbangannya memajukan hubungan dan kerja sama perdagangan dengan Indonesia," kata Konsul Jenderal RI di Jeddah M Hery Saripudin mengawali sambutannya.

Ketiga perusahaan penerima Primaduta Award tahun 2018 dari mitra KJRI Jeddah ini adalah Abdul Latief Jameel Ltd, Jareer Bookstore dan Said Bawazier Trading Coorp. Ketiga perusahaan tersebut masing-masing bergerak di bidang otomotif, perlengkapan kantor dan alat-alat tulis, serta aneka produk makanan.

Beberapa waktu lalu, pada acara puncak pembukaan Trade Expo Indonesia ke-33 di Indonesia pada 24 Oktober 2018, Konsul Jenderal RI menerima penyerahan penghargaan Primaduta Award langsung dari Presiden RI, untuk selanjutnya disampaikan kepada masing-masing pengusaha Saudi pada malam penganugerahan ini.

Hadir dalam malam penganugerahan ini, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, Arlinda, yang menyampaikan pengakuan terhadap peran para pengusaha asing dalam peningkatan ekspor Indonesia.

"Peningkatan ekspor Indonesia ke Arab Saudi tidak terlepas dari peran serta pengusaha mitra yang loyal terhadap produk Indonesia," ungkap Dirjen Arlinda, seraya menambahkan, penghargaan primaduta ini menjadi sarana yang tepat sebagai pengakuan esksistensi dan jasa para pengusaha ini sebagai mitra eksportir produk Indonesia.

Mohammad Siddieq yang mewakili Saudi Arabia-Indonesia Business Council (SAIBC) mengatakan, para pengusaha kedua negara jangan cepat berpuas diri.

“Terus gali setiap peluang yang ada, karena potensi kerja sama kedua negara masih terbuka luas di berbagai sektor perdagangan barang dan jasa,” kata dia.

Ketika menjelaskan statistik kerja sama perdagangan Indonesia dan Arab Saudi, Konjen RI menerangkan bahwa total perdagangan Indonesia-Arab Saudi periode Januari-Juni 2018 mencapai 2,687 miliar dolar AS, atau naik 23,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 yang mencapai 2,177 miliar dolar.

"Memperhatikan potensi dan peluang yang ada, KJRI akan secara optimal terus berupaya memajukan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara," ujar Hery Saripudin.

Konjen RI optimistis Saudi Vision 2030 yang salah satunya menitikberatkan pada upaya diversifikasi ekonomi tidak hanya mengandalkan sektor minyak dan gas, akan menjadi peluang kerja sama ekonomi antara Arab Saudi dan Indonesia.

Saat ini komoditas utama produk Indonesia ke Arab Saudi meliputi produk otomotif, produk sawit dan turunannya, makanan dan minuman olahan. Komoditas lain yaitu  produk perikanan, produk karet dan turunanya, plyawood, pulp and paper, furnitur, dekorasi rumah, tekstil, dan material bangunan.

Malam penyerahan Primaduta Award 2018 dihadiri sejumlah undangan dari Jakarta  dan pengusaha Arab Saudi. Pada kesempatan ini, KJRI Jeddah juga menampilkan kesenian tari dan musik tradisional Indonesia yang dibawakan oleh kelompok musik perkusi dari Bandung binaan Kementerian Pariwisata RI, dan siswa Sekolah Indonesia Jeddah.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement