Jumat 07 Dec 2018 11:16 WIB

Turki: Kunci Atasi Persoalan Umat Islam adalah Persatuan

Negara Islam harus bekerja keras untuk menyatukan suara dan objektif.

logo-OKI
logo-OKI

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL— Wakil Menteri Luar Negeri Turki Yavuz Selim Kiran mengatakan bahwa negara Islam, yang berada di bawah Organisasi Kerjasama Islam (OKI), harus menyatukan suara dan memiliki visi bersama.

Hal tersebut menurut Wamenlu Yavuz Selim Kiran terkait berbagai perang dan bencana kemanusiaan akhir-akhir ini dalam Konferensi Negara Anggota OKI untuk Mediasi kedua yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, pada akhir November.

“Dunia kita melihat banyak pertumpahan darah dan air mata. Peperangan di Suriah memasuki tahun ke delapan. Ribuan masyarakat kehilangan nyawanya, sementara jutaan lagi terpaksa mengungsi,” kata Yavuz seperti dilansir Anadolu, Jumat (7/12).

Dia juga mengatakan bahwa perang di Yaman dan Afghanistan, yang tidak kunjung berakhir, terus memakan korban. Perang tidak hanya mengganggu kedamaian di negara Islam tersebut, tapi juga menyebabkan keguncangan semakin jauh di kawasan itu.

“Kenyataan bahwa dunia mengalami sejumlah besar orang terlantar secara paksa sejak Perang Dunia kedua, menunjukkan bahwa kita harus bekerja lebih keras bersama,” katanya. 

Dia menegaskan bahwa masyarakat dari negara anggota OKI harus memperkuat hubungan dan kepercayaan satu sama lain agar tidak ada keburukan atau niat jahat, yang dapat merenggangkan kerjasama antarnegara Islam itu.

“Buat baris lurus, berdiri bahu-membahu dan tutup celah, jangan tinggalkan ruang untuk setan,” katanya mengutip salah satu hadis Nabi Muhammad SAW.

Lebih lanjut, dia mengatakan perang di berbagai negara memang pelik dan mengharapkan krisis tersebut diselesaikan oleh pihak lain bukanlah harapan realistis.

Yavuz meyakini negara Islam harus bekerja keras untuk menyatukan suara dan objektif, karena hal itu dapat menjadi kunci untuk mempermudah penyelesaian konflik dan fokus pada potensi.

“Sangatlah menyedihkan melihat masyarakat Islam tampak hancur karena kemiskinan, terorisme dan perang. Namun, seperti yang kita semua ketahui, cahaya naik dari timur,” tutur dia. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement