Rabu 19 Dec 2018 10:21 WIB

Seorang Ibu Berjuang untuk Melihat Anaknya yang Sekarat

Shaima Swileh akhirnya memperoleh visa dari otoritas AS.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Teguh Firmansyah
Ali Hasan menunggu putranya yang sakit.
Foto: AP
Ali Hasan menunggu putranya yang sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA --  Amerika Serikat akhirnya memberikan keringanan visa kepada seorang wanita Yaman yang anaknya sekarat di AS. Shaima Swileh diperkirakan akan tiba di California Bay Area pada Rabu (19/12) malam. Demikian disampaikan Dewan Hubungan Amerika-Islam Sacramento Valley (CAIR-SV).

"Ini hari terindah saya, baru minggu lalu saya akan menarik dia dari mesin penunjang. Ini akan memungkinkan kita untuk berduka dengan cara yang baik," kata Ali Hassan suami Swileh seperti dilansir dari Aljazirah, Rabu (19/12).

Kasus Swileh memicu kemarahan besar-besaran minggu ini setelah muncul laporan bahwa ibu muda itu telah menunggu lebih dari satu tahun untuk keputusan visa.

Visa Swileh ditolak tahun lalu karena pembatasan perjalanan yang disebut dengan "Muslim Ban" yang melarang orang-orang dari beberapa negara mayoritas Muslim memasuki AS.

Hassan sebelumnya mengatakan bahwa dia telah meminta agar Departemen Luar Negeri mempercepat keputusan atas peringanan Swileh sehingga dia bisa mengucapkan selamat tinggal kepada putra mereka, Abdullah, yang memiliki penyakit otak degeneratif langka. Sang anak mungkin tidak dapat bertahan lebih lama.

Pada hari Senin, CAIR-SV mengajukan gugatan federal darurat atas nama keluarga. Gugatan itu menuduh bahwa kedutaan AS di Kairo, Mesir, tempat Swileh tinggal, dengan sengaja menunda keputusan atas permohonan visa sampai larangan perjalanan itu diberlakukan.

Otoritas AS kemudian mengatakan kepada Swileh bahwa dia telah ditolak karena larangan perjalanan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement