Ahad 23 Dec 2018 07:50 WIB

Iran: Militer AS di Suriah adalah Kesalahan Sejak Awal

Kehadiran AS di Suriah dinilai menjadi sumber ketegangan dan ketidakstabilan.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Tentara berpatroli di sebelah bangunan yang hancur di Kota Raqqa, Suriah, 11 Juni 2017.
Foto: EPA/YOUSSEF RABIE YOUSSEF
Tentara berpatroli di sebelah bangunan yang hancur di Kota Raqqa, Suriah, 11 Juni 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran mengatakan kehadiran militer AS di Suriah sudah merupakan sebuah kesalahan sejak awal. Menurut negara itu, kehadiran AS tidak logis dan telah menjadi sumber ketegangan.

"Sejak awal, masuk dan hadirnya pasukan Amerika di kawasan itu merupakan kesalahan, tidak logis, dan sumber ketegangan, dan penyebab utama ketidakstabilan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi, dikutip oleh media pemerintah pada Sabtu (22/12).

Pernyataan itu adalah reaksi pertama Teheran terhadap rencana penarikan total pasukan AS dari Suriah yang digagas Presiden AS Donald Trump. Pada Rabu (19/12), Trump mengatakan AS telah berhasil menyelesaikan misi mereka untuk mengalahkan ISIS dan tidak lagi diperlukan di negara itu.

Dalam cicitan di Twitter, Kamis (20/12), Trump mengatakan Rusia, Iran, Suriah, banyak negara lainnya tidak senang dengan rencana penarikan tentara AS. Teheran selama ini menentang kehadiran pasukan asing di Suriah, kecuali yang Iran dan Rusia  yang telah diundang oleh pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Iran merupakan pendukung utama Presiden Assad dalam perang saudara di Suriah. Teheran telah mengirim penasihat militer serta peralatan militer dan milisi Syiah regional untuk memerangi kelompok-kelompok anti-pemerintah di negara itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement