Senin 31 Dec 2018 11:01 WIB

22 Kamp Pengungsi Suriah Kebanjiran

Sebanyak 32 ribu warga sipil di tenda perbatasan menunggu bantuan kemanusiaan.

Seorang wanita pengungsi Suriah bersama cucunya di sebuah kamp pengungsi di desa Azaz dekat perbatasan dengan Turki,Ahad (30/9).
Foto: Manu Brabo/AP
Seorang wanita pengungsi Suriah bersama cucunya di sebuah kamp pengungsi di desa Azaz dekat perbatasan dengan Turki,Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Sedikitnya 32 ribu warga sipil yang tinggal di tenda di sepanjang perbatasan Suriah-Turki menunggu bantuan kemanusiaan.  Hal itu setelah hujan deras mengguyur kamp pengungsi.

"Sejak 2 Desember, tak kurang dari 22 kamp pengungsi kebanjiran dan 67 orang lagi sangat terpengaruh oleh hujan lebat di wilayah Kamp Atme," demikian data yang dikumpulkan oleh Koordinator Campur Tangan Suriah --organisasi lokal non-pemerintah yang mencurahkan perhatian untuk membantu warga sipil.

Tak kurang dari 220 tenda hancur dan 550 tenda lagi terendam air. Um Huseyin, seorang penghuni kamp, mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu,  ia dan istrinya selamat berkat bantuan tetangga mereka. "Sekarang kami tinggal di masjid. Tetangga kami membawakan kami sarapan. Bahkan pakaian yang saya pakai saat ini dari tetangga kami. Saya sangat kedinginan," katanya.

Baca juga, Trump akan Tarik Pasukan AS di Suriah.

Huda Kasim, ibu dari bayi yang berumur empat bulan, mengatakan mereka juga berlindung di masjid tersebut bersama dengan 25 keluarga lagi. Ia dan keluarganya kelaparan.

Seorang warga lain, Halit Abdo (70), mengatakan ia menyelamatkan anak-anaknya dari banjir dengan menggendong mereka di punggungnya. "Air naik sampai setinggi dua meter," katanya.

Usma Kasim mengatakan salah satu keperluan di kamp tersebut adalah tenda. Selain itu, obat, makanan paketan, dan selimut adalah keperluan lain yang mendesak.

Suriah telah terjerumus ke dalam perang saudara sejak awal 2011. Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindas pemrotes dengan menggunakan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement